Bima menepuk bahu Raka pelan. “Percayalah, Rak. Hubungan kita nggak akan hilang. Kita bisa berubah, tapi hati kita selalu terhubung. Kalau suatu saat kamu merasa sendiri, lihat saja matahari di langit. Aku akan melihat matahari yang sama, di tempat mana pun aku berada.”
Raka menatap Bima, senyumnya mulai terbentuk. “Kamu terlalu bijak untuk ukuran petani.”
“Hahaha, jangan salah. Petani juga bisa punya filosofi tinggi. Cuma karena kita sering menatap langit.”
Senja mulai memudar, dan kegelapan mengambil alih langit. Meski malam segera turun, Raka merasa lebih tenang. Mereka mungkin akan berubah, tapi ia yakin, selama masih ada langit yang sama, persahabatan mereka tak akan pudar.
“Jadi, kamu yakin kita akan baik-baik saja?” tanya Raka sekali lagi.
Bima mengangguk. “Kita akan baik-baik saja. Selalu.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H