Mohon tunggu...
Amir
Amir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMKN 2 Kediri

Penulis Part Time

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman di Bawah Pohon Mangga

29 Juli 2024   13:45 Diperbarui: 29 Juli 2024   14:01 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil, terdapat sebuah pohon mangga tua yang besar. Pohon itu berada di tengah-tengah lapangan luas, tempat anak-anak sering bermain. Setiap musim panas, pohon mangga itu penuh dengan buah-buah mangga yang manis dan segar.

Di bawah pohon mangga itu, ada dua sahabat sejati yang bernama Budi dan Andi. Mereka berdua telah bersahabat sejak kecil. Mereka selalu bermain bersama, belajar bersama, dan saling membantu dalam segala hal.

Suatu hari, ketika mereka sedang memanjat pohon mangga, Budi tergelincir dan jatuh. Kakinya terkilir dan dia tidak bisa berjalan.

"Aduh!" teriak Budi sambil memegang kakinya.

Andi segera turun dari pohon dan berlari mendekati Budi. "Kamu nggak apa-apa, Bud?"

Budi menggeleng. "Kayaknya kakiku terkilir, Di. Sakit banget."

Andi memandang sahabatnya dengan cemas. "Sini, aku bantu kamu pulang. Pegang pundakku."

Dengan perlahan, Andi membantu Budi berdiri dan membawanya pulang. Sepanjang perjalanan, Andi terus menghibur Budi, bercerita tentang hal-hal lucu yang pernah mereka alami bersama.

"Aku ingat waktu kita berdua menangkap katak di sungai, kamu malah terjatuh ke air," Andi tertawa mengingat kejadian itu.

Budi tersenyum meski kakinya masih sakit. "Iya, dan kamu menolong aku dengan menarik telingaku!"

Keesokan harinya, Budi tidak bisa keluar rumah karena kakinya masih sakit. Andi merasa sangat sedih melihat sahabatnya tidak bisa bermain. Maka, setiap hari setelah pulang sekolah, Andi mengunjungi Budi di rumahnya. Dia membawa buku cerita, mainan, dan bahkan kadang-kadang buah mangga yang dia petik dari pohon mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun