Di suatu hari tepatnya di sebuah kota besar, hiduplah keluarga kecil yang hidup di kolong jembatan. Keluarga kecil ini tidak mampu untuk membeli atau menyewa kontrakan karena mereka kurang beruntung. Ayah dari keluarga ini hanya berprofesi sebagai pedagang yang mana terkadang barang dagangannya tidak laku sama sekali. Begitu pula dengan ibunya, dia juga hanya bekerja sebagai buruh pengupas kulit bawang yang penghasilannya saja tidak bisa dibuat makan.
Meskipun mereka dalam tanda kutip miskin, mereka sangat rajin dalam beribadah.
Suatu hari, anak mereka merasakan lapar yang hebat. Ibu dan ayah dari anak itu pun kebingungan harus bagaimana.
"Yah, Aku lapar. Apakah kita punya makanan yang bisa dimakan ? " Tanya Anak sambil memegangi perut.
"Maaf, nak. Untuk hari ini jualan bapak belum laku sama sekali. Sabar dulu ya... " Jawab Ayah anak itu sambil kebingungan.
"Ini, Yah. Pakai uangku dulu saja buat membeli makan. Aku hanya mempunyai segini. " Jawab Istri dari Ayah anak itu.
"Gini aja, Bu. Ayah juga masih mempunyai sisa uang dari restock jualan. Bagaimana kalau kita gabungin aja? " Ucap Ayah dari anak itu.
"Ide bagus, Yah. Gapapa kita nggak makan dulu, yang penting anak kita sudah kenyang. " Ucap Ibu dari anak itu.
"Iya, Bu. " Kata Ayah dari anak itu.
Akhirnya sang Ayah membeli makan ke warung terdekat untuk anaknya.
"Ini, Nak. Silakan dimakan. " Kata Ayah.