"Heh Kalian ! Apakah kalian yakin bisa meraih cita - cita itu? Kata Dian.
"Orang kalian aja lo termasuk peringkat akhir di kelas kalian sendiri, Hahahaha.." Tambah salah satu teman Dian.
"Loh kalian ini siapa ? Kok tiba - tiba datang dan berkata begitu ?" Sahut Andy dengan geram.
"Aku adalah Dian. Aku merupakan anak dari dokter ternama di kota ini. Aku akan lebih mudah menjadi dokter dibanding kamu Rio ! " Jawab Dian sambil menghina Rio.
"Kalian nggak akan bisa jadi sesuai cita - cita kalian. Dengan nilai dan pengetahuan kalian yang nggak seberapa, kalian nggak akan bisa menggapai cita - cita kalian." Singgung Dian.
"Kami bisa menggapai cita - cita kami ! Kami bisa buktikan kepadamu nanti ! Awas saja kalau kami lebih sukses daripada kalian !" Jawab Andy.
"Ohya ? Hahaha, baiklah ayo buktikan ! Satu tahun kedepan ayo bertemu, biar bisa lihat siapa yang sukses. Hahahaha" Jawab Dian sambil menertawakan mereka.
"Oke ! Siapa takut ?" Sahut Rio.
Akhirnya setelah kejadian itu, mereka semakin rajin untuk belajar pelajaran sekolah. Rio yang awalnya suka tidak mengerjakan PR, sekarang menjadi serius mengerjakan PR. Tidak hanya mempelajari pelajaran sekolah, mereka juga mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk meraih cita - cita mereka. Terkadang mereka juga saling bertemu untuk sekedar kerja kelompok bareng. Sedangkan Dian dan temannya sibuk untuk berbelanja kesana kesini.Â
Pada hari kelulusan, Andy, Rio, Eka dan Esa sudah memiliki pengetahuan tentang cita - cita mereka. Mereka tinggal mengembangkan dan menjalankannya saja. Bisa dikatakan sudah siap kerja.Â
Satu tahun kemudian, sesuai dengan kesepakatan mereka dengan Dian dan temannya. Andy, Rio, Eka, dan Esa pun menghubungi Dian untuk berkumpul di cafe dekat sekolah.Â