Mohon tunggu...
Putu Pandit
Putu Pandit Mohon Tunggu... Editor - pencinta olahraga tenis darahku, sepakbola nafasku, olahraga semangatku

wiraswasta dan pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kerja Keras

8 Maret 2019   20:52 Diperbarui: 8 Maret 2019   21:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"...I firmly believe that any man's finest hour, the greatest fulfillment of all that he holds dear, is that moment when he has worked his heart out in a good cause and lies exhausted on the field of battle - victorious..." ~Vince Lombardy~

Dini hari waktu Indonesia bagian barat, tanggal 07 maret 2019 menjadi salah satu bukti quote diatas. Bahwa kerja keras tanpa mengenal lelah untuk tujuan yang baik (dibaca mencapai kemenangan) meskipun harus dibayar dengan rasa lelah yang teramat sangat bahkan sampai hanya bisa terbaring di tengah lapangan menikmati kemenangan saat peluit tanda berakhirnya pertandingan di tiup oleh pemimpin pertandingan, merupakan pencapaian tertinggi dalam diri seorang atlit.

"...Mountain are there to be climbed..." ~Ole Gunnar Solkjaer~

www.trendsmap.com
www.trendsmap.com
Manchester United bertandang ke markas Paris St. Germain dengan amunisi seadanya bahkan berdasarkan statistic usia pemain rata-rata adalah 23,7 tahun dibandingkan dengan pemain tuan rumah yang berusia rata -- rata 28 tahun. 

Manchester United datang dengan tanpa diperkuat oleh 7 pemain intinya, Alexcis Sanchez, Paul Pogba, Nemanja Matic, Ander Herera, Phil Jones, Antony Martial, Jesse Lingard, dikarenakan cedera maupun akumulasi kartu. Sedangkan tuan rumah PSG tidak diperkuat oleh satu orang pemain nya yaitu Neymar, meskipun Cavani tidak fit tapi tetap masuk dalam list, bahkan dimaksukkan sebagai pemain pengganti pada menit -- menit akhir demi mengejar deficit gol.  

Manchester United memasang starting Line Up dengan 3 gelandang yang tidak pernah mencicipi liga champion eropa, liga tertinggi untuk klub sepak bola eropa, harus menghadapi gelandang -- gelandang PSG yang sudah biasa malang melintang di kompetisi antar klub eropa dengan level tertinggi. 

Manchester United datang dengan pelatih Ole Gunnar Solkjaer yang berstatus sebagai caretaker dan tidak mempunyai latar belakang historis di liga champion, bahkan di liga domestic. Sedangkan PSG dengan Thomas Tuchel yang memiliki track record juara liga German bersama Borrusia Dortmund, dan pernah memenangkan piala liga Prancis bersama PSG.

 Tapi sekali lagi Quote dari sang Caretaker Mr. Ole terbukti bahwa tantangan yang ada seperti halnya gunung, setinggi apapun masih bisa didaki meskipun harus dilalui dengan kerja keras dan determinasi. 

Bahwa untuk mencapai kemenangan tentu saja harus melalui kerja keras dan determinasi tinggi. Bahwa tidak ada rintangan atau tantangan yang tidak bisa diselesaikan atau dicarikan solusi selama kita bersedia untuk bekerja keras dan mempunyai determinasi tinggi.

"...When no-one believes in you there's always a character in yourself that says 'we have to show ourselves..." ~Ole Gunnar Solkjaer~

www.90min.com
www.90min.com
Sebelum peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup oleh Damir Skomina (Slovenia), dunia tidak mengenal nama Mctominnay, Tahith Chong, atau Mason Greenwood, bahkan Diego Dalot. 

Dunia bahkan meragukan kapasitas Marcus Rashford dibandingkan dengan Kylian Mbappe. Siapakah Anders Perreira, Fred jika dibandingkan dengan nama besar Julian Draxler, Dani Alves, Marco Verrati, Angel Di Maria. Bagaimana nama besar Thiago Silva yang telah malang melintang di level tertinggi persepakbolaan dunia disandingkan dengan Criss Smalling dan Victor Lindelof. 

Akan tetapi pasukan tanpa, nama tanpa gelar, tanpa reputasi yang dibawa oleh Ole sang Caretaker menunjukkan bahwa disaat tidak ada yang mempercayai kemampuan yang dimilikinya untuk step -- up  di level kompetisi ini, maka di saat itulah mereka pasukan tanpa nama, tanpa gelar, tanpa reputasi itu menunjukkan bahwa KAMI bisa !!! sekali lagi dengan kerja keras dan determinasi tinggi.

Menarik untuk dinanti pelajaran apa yang bisa kita petik dari pertandingan -- pertandingan Manchester United selanjutnya. Tetapi apapun hal itu, penulis yakin bahwa dari lapangan hijau akan banyak pelajararn yang bisa kita dapati dan petik sebagai motivasi dan pengingat kita dalam menjalani kehidupan sehari -- hari.

So Keep on Fighting.. and let our Spirit flying high as high as we put our dream on the sky.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun