Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada desa-desa dengan inovasi terbaik di Ponorogo. Â Penghargaan diberikan kepada desa dengan kategori desa tanggap bencana, desa yang berhasil dalam pengembangan ekonomi lokal, desa terbaik untuk partisipasi masyarakat, dan desa dengan ekonomi kreatif terbaik, serta desa teknologi tepat guna.
Dalam sambutannya usai memberikan penghargaan, Sekjen Kemendesa PDTT Anwar Sanusi menyampaikan rasa syukurnya, karena pada kesempatan itu dapat kembal ihadir di event Bursa Inovasi Desa. Terus terang, kata Anwar, ini kali kedua menginjakan kaki kegedung megah ini. Suatu kehormatan baginya.
"Saya juga dipersilakan ganti baju di ruang bupati. Ini merupakan analogi bahwa desa dimuliakan," katanya merasa tersanjung.
Sekarang ini telah berubah. Pemerintah setelah mengundangkan UU Desa sejak 2014, telah berhasil merubah wajah desa secara signifikan. Dan itu sudah diakui. "Senin kemarin BPS telah mengeluarkan data tentang perubahan desa. Pertama, desa yang pada saat 2015 berjumlah 60 persen desa tertinggal, sekarang telah ada lebih dari 6.000-an lebih telah berubah menjadi desa berkembang," paparsekjen di hadapan peserta BID yang juga dihadiri pendamping desa.
Sekarang ada 2500-an desa mandiri. Ini adalah karya bapak/ibu sekalian. Makanya, ini membuat kelurahan baper. Kemudian hal ini didengar oleh presiden. Karenanya, mulai tahun depan kelurahan mendapatkan dukungan alokasi dana seperti dana desa juga.
Sekarang infrastruktur desa sudah baik. Layanan public juga sudah baik. Yang jadi tugas berikutnya, sambung sekjen, adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) desa. "Makanya kemarin, Menteri desa mengajukan gagasan perlunya mengirim kades keluar negeri. Kami ingin dengan  SDM yang lebih berkualitas, kita ingin pembelanjaan dana desa lebih baik dan produktif," kata Anwar.
Bursa Inovasi Desa adalah ajang bagi seluruh pihak untuk saling belajar dan bertukar pengetahuan dalam pembangunan desa. Dengan kata lain, mudah-mudahan BID akan menjadi ajang bertukar pengalaman dalam pengembangan desa. Sehingga kedepan desa dapat mencerminkan baldatutoyibatun warabbunghofur.
"Sekalilagi, semoga acara ini berjalan lancer dan berhasil mencapai tujuan utamanya, yaitu menuju Ponorogo yang lebih maju, berbudaya, dan religius," harapnya.
Sebagai tanda dibukanya BID ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekjen Kemendesa Anwar Sanusi. Setelah pembukaan, rombongan sekjen dan bupati berkesempatan meninjau anjungan ataupun ruang konsultasi BID yang ada di sebelah timur Pendopo Agung.
#SalamInovasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H