Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Riset Kata Kunci agar Mendapat Lebih Banyak Pengunjung Organik di Kompasiana

29 Oktober 2021   14:08 Diperbarui: 29 Oktober 2021   14:14 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari Tangkapan Layar Laman Google

Mencari visitor organik dari mesin pencari seperti Google, Bing, Yandex, hingga Duckduckgo untuk singgah ke artikel kita di Kompasiana itu tidak semudah mengedipkan mata.

Cara yang paling mudah ialah dengan membagikan artikel kita di grup Facebook, Telegram, WhatsApp, hingga segenap media sosial lainnya.

Cara mudah berikutnya ialah dengan mengiklankan artikel kita di Facebook maupun Google. Tapi ya butuh modal, yang barangkali modal ini akan boncos bila kita hitung-hitungan dengan pendapatan K-Rewards.

Ya sudah, cara paling aman dan antirugi, mendingan kita menulis dan share ke media sosial. Kalau share ke grup, usahakan ke grup yang relevan dengan topik artikel.

Tapi, jikalau kita ingin sedikit lebih capek namun tidak mengeluarkan modal yang berarti, maka tiada salahnya untuk terlebih dahulu melakukan penelitian alias riset kata kunci (calon judul).

Tujuannya? Tiada lain ialah agar artikel yang kita tulis di Kompasiana bisa nongkrong di halaman satu Google.

Salah satu artikelku di K duduk di halaman 1 Google dengan kata kunci
Salah satu artikelku di K duduk di halaman 1 Google dengan kata kunci "Cerpen PPKM". Dok. Laman Google

Kalau artikel yang kita tulis ketika diperiksa di mesin pencari ternyata ada di peringkat 10 atau malah lebih tenggelam daripada itu, maka harapan atas jumlah pengunjung organik yang besar menjadi kian hampa.

Paling-paling yang baca ialah teman kita yang kebetulan lihat postingan kita, atau para followers Twitter Kompasiana yang kebetulan meet up-pan dengan link artikel kita. Hemm.

Pada dasarnya agar artikel kita duduk di peringkat paling atas laman pencarian itu gampang-gampang sulit. Menjadi gampang ketika artikel yang kita tulis itu tidak ada orang yang mencari dari Google, tapi menjadi sulit bagi kita untuk mendapatkan visitor gegara kita hanya menulis "semau" kita.

Sebelum kita lanjut, lagi-lagi ini sekadar opsi, karena pada dasarnya tidak semua orang mau menulis sesuai dengan tuntutan search engine. Kecuali? Kecuali mereka memang ingin mendapatkan views dan meningkatkan jumlah K-Rewards.

Nah, pada tulisan ini aku ingin membagikan sedikit pengetahuan tentang bagaimana caranya melakukan riset kata kunci agar artikel yang kita tulis di Kompasiana semakin banyak yang baca.

Di luar sana ada begitu banyak tools riset keyword alias kata kunci, namun yang aku ulas hanyalah menggunakan Google Trends dan Ubersuggest.

Apakah setelah membaca dan mempraktikkan cara ini visitor artikel kita akan bertambah? InsyaAllah, ya, asalkan artikel yang kita tulis memang benar-benar dicari orang dan secara statistik estimasi pencarian datanya memang benar-benar ada.

Mari kita simak, plus akan kusajikan studi kasusnya:

Cara Riset Kata Kunci Menggunakan Google Trends, Jalan Kilat Dapatkan Pengunjung dari Google

Pernah dengar dengan Google Trends? Benar, Google Trends adalah situs web yang menampilkan kueri sekaligus kata kunci pencarian terpopuler yang nyaris "Real Time". Dengan demikian, kalau kita menulis artikel yang judulnya dicomot dari kata kunci populer yang ada di Google Trends, artikel yang kita tulis pembacanya bisa meledak.

Aku rasa pemanfaatan Google Trends sangat cocok bagi penulis di Kompasiana yang ingin merengkuh K-Rewards karena pengunjung berdasarkan trending itu meningkatnya begitu pesat. Beda dengan artikel tentang "cara", "tip", dan "langkah-langkah" yang naiknya perlahan-lahan.

Karena sistem kebijakan penghitungan K-Rewards adalah satu bulan berjalan, maka sulit mendapatkan pengunjung organik yang banyak dalam waktu singkat. Dengan demikian, mengggunakan Google Trends bisa dijadikan pilihan.

Bagaimana cara menggunakan Google Trends?

1. Silakan ketik Google Trends di Search Engine atau kunjungi https://trends.google.co.id/trends/?geo=ID. O ya, pastikan setelan lokasi pencariannya adalah Indonesia ya.

2. Pada halaman "Temukan Apa yang Dicari di Dunia" silakan masukkan topik yang ingin kita tulis. Tidak usah panjang-panjang. Cukup satu atau dua kata saja. Misalnya "Belajar", "Puisi", atau "Timnas Indonesia". Setelah itu, tekan enter.

Diolah dari tangkapan layar Google Trends.
Diolah dari tangkapan layar Google Trends.

3. Silakan setting waktu pencarian yang muncul di bawah istilah pencarian. Setel saja pencarian dalam kurun waktu "Satu Jam Terakhir", "4 Jam Terakhir", "Sehari Terakhir", hingga "Seminggu terakhir."

4. Jika sudah, silakan gulirkan halaman dan lihatlah menu "Kueri Terkait" kemudian pilihlah kata kunci dengan label peningkatan "Pesat"

Diolah dari tangkapan layar laman Google Trends.
Diolah dari tangkapan layar laman Google Trends.

5. Pilihlah beberapa kata kunci yang relevan untuk dijadikan judul dan dimasukkan dalam satu artikel.

Misalnya, kata kunci yang aku cari adalah "Timnas Indonesia" dan ternyata kueri yang berkembang pesat ada 3: Jadwal Timnas Indonesia di SCTV, Indonesia vs Australia U23, dan Jam Tayang Timnas vs Australia.

Nah, ketiga kata kunci di atas bisa kita jadikan satu judul. Misalnya: "Jadwal Timnas Indonesia vs Australia U23 Malam Ini, Tayang di SCTV".

Bukankah kita sering menemukan artikel dengan judul serupa di Google, kan? Percayalah, jumlah pengunjung dengan artikel seperti itu visitornya melimpah. Kuncinya satu saja, yaitu tulis artikel yang sedang trends. Jika topiknya tak sesuai? Semua topik pasti ada yang sedang trending. Jadi tinggal sesuaikan dengan seleramu.

Buktinya mana, Zy?

Tangkapan layar artikel yang kutulis di Kompasiana dengan riset dari Google Trends.
Tangkapan layar artikel yang kutulis di Kompasiana dengan riset dari Google Trends.

Dua artikel di atas aku tulis ketika kata kunci "Kata-kata Ucapan Kemerdekaan RI" dan "Cerpen Kemerdekaan" sedang meningkat pesat. Hasilnya, dalam waktu 2-3 hari kedua artikel di atas menunjukkan penambahan visitor organik yang sangat signifikan. Ya, meskipun keduanya tidak nongkrong di halaman "Artikel Utama".

Begitulah cara bikin calon judul artikel dengan memanfaatkan situs Google Trends. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah; usahakan menaruh kata kunci utama di awal judul, jangan di akhir.

Misalnya aku ingin menulis artikel dengan kata kunci utama "Cara Menanam Cabai", maka jangan tulis seperti ini:

Mau mencari usaha sampingan yang menguntungkan? Ayo Bertanam Cabai Saja

Jika judul artikelnya seperti itu, maka biasanya kata-katanya terpotong saat kita mengetikkan "cara menanam cabai" dan secara teori pembaca yang melihat judul tersebut enggan mengeklik.

Jadi, buatlah judul seperti ini:

Begini Cara Menanam Cabai yang Menguntungkan, Cocok untuk Usaha Sampingan

Riset Kata Kunci Menggunakan Ekstensi Ubersuggest, Lakukan Cara Ini di Awal Bulan

Salah satu kelemahan terbesar Google Trends adalah tidak adanya estimasi jumlah pengunjung bulanan, dan salah satu tools yang menurutku paling akurat untuk menebak berapa jumlah pencarian terhadap suatu kata kunci adalah Ubersuggest.

Dalam menulis artikel di Kompasiana, tentu tidak semua K-ners suka menulis berdasarkan trends karena belum tentu "sehati" dengan mereka. Maka dari itulah, aku menawarkan cara bikin judul artikel menggunakan alat yang bernama Ubersuggest.

Ubersuggest sendiri merupakan alat untuk riset keyword yang dikembangkan oleh Neil Patel, salah seorang ahli digital marketing dan SEO yang terkenal.

Dengan mengunjungi https://app.neilpatel.com/en/ubersuggest/ kita bisa mencari kata kunci apa saja yang dicari orang di search engine. Tapi terbatas untuk versi gratisnya, yaitu cuma 3 kali saja dalam sehari.

Walau begitu, ada cara lain yang lebih gampang yaitu kita menginstal ekstensi Ubersuggest di Google Chrome dekstop.

Dengan mengaktifkan ekstensi Ubersuggest, kita bisa mencari estimasi jumlah pengunjung terhadap kata kunci hanya dengan mengetik kata-kata calon judul di laman pencarian Google.

Setelahnya, akan tampil berapa prakiraan pengunjung/bulan untuk kata kunci tertentu. Misalnya, aku mengetik kata kunci "Review Film Parasite" ternyata estimasi pengunjungnya adalah 1000/bulan.

Jadi, bila kita menulis artikel tentang Review Film Parasite secara lengkap di Kompasiana, maka peluang visitor yang datang ke artikel kita adalah 1.000 pengunjung. Tapi jika lengkap, ya. Kalau menulisnya cuma 200-300 kata, sudah pasti artikelnya tidak akan muncul di Google.

Apakah kata kunci seperti "Review Film Parasite" sedang trending? Jawabannya tidak, sehingga ketika kita menulis artikel tersebut, maka pengunjungnya akan naik secara perlahan, tidak meledak sebagaimana kueri yang ada di Google Trends sebagaimana yang kita bahas tadi.

Jika kata kunci yang saya ketik di halaman pencarian Google ternyata keterangannya nol? Nah, sebaiknya tidak usah ditulis di Kompasiana. Kalaupun ditulis, paling-paling pembacanya hanya 20-100 saja. Itu pun kalau kita rajin Blogwalking.

Jika dirimu tertarik untuk riset keyword menggunakan ekstensi Ubersuggest, silakan ketik saja di Google dengan kata kunci "ekstensi Ubersuggest" lalu instal di browser. Dan berikut penampakannya:

Contoh tampilan estimasi penjunjung terhadap sebuah keyword versi ekstensi Ubersuggest/Tangkapan layar
Contoh tampilan estimasi penjunjung terhadap sebuah keyword versi ekstensi Ubersuggest/Tangkapan layar

Terlihat pada gambar di atas, setiap kata kunci ada keterangan estimasi pengunjung perbulannya. Untuk menulis dan menjadikannya artikel, silakan kolaborasikan, gabungkan, serta kembangkan judul tanpa mengesampingkan kata kunci utama.

Misalnya berdasarkan kata kunci di atas, aku ingin menulis dengan judul utama "Cara Menanam Cabai".

Maka judul yang bisa kita buat misalnya:

  • Cara Menanam Cabai di Pot yang Baik dan Benar
  • Cara Menanam Cabai Hidroponik di Rumah
  • Dan sebagainya.

Bagaimana biar artikel yang kita tulis bisa duduk di halaman satu Google? Pengalamanku, cek dulu kata kunci calon judul di Google. Kalau ternyata hasilnya banyak ditulis oleh situs media besar dan marketplace, maka mendingan cari judul lain, karena itu berarti persaingannya berat.

Adapun saranku, tulislah artikel yang lengkap dan biasakan untuk menggunakan subjudul.

***

Sejatinya selain daripada dua cara di atas, ada banyak tools lain yang bisa dimanfaatkan dalam rangka memulai menulis artikel yang dicari oleh orang.

Namun lagi-lagi seperti yang kukatakan tadi, bahwa cara ini hanyalah opsi dan tidak semua orang melulu mengejar views saat menulis di Kompasiana.

Termasuklah artikel yang aku tulis saat ini. Di Ubersuggest, pencarian dengan kata "Cara Riset Kata Kunci" hanya dicari 70-100 orang/bulan. Jadi ya, visitor artikel ini paling-paling 100-300 saja dalam waktu 1 bulan. Hehehe.

Begitu saja deh, semoga bermanfaat ya.

Jikalau ada yang ingin ditanyakan, silakan tuangkan di kolom komentar.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun