Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Re-Main", Bagaimana Minato Kiyomizu Memerdekakan Diri dari Ekspektasi Orang Lain

19 Agustus 2021   16:57 Diperbarui: 19 Agustus 2021   17:04 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minato dalam Re-Main. Ilustrasi: GwiGwi.com

Sontak saja, pada episode 2 Re-Main, Minato telah mencapai derajat kekesalan tertinggi hingga akhirnya ia mengungkapkan rasa sakit itu kepada semua orang yang terlalu berharap kepadanya.

Minato berkisah bahwa ia tidak ingin mengemban harapan banyak orang, apa lagi dengan seentengnya menyebut dirinya sebagai seorang jenius yang bisa mengantarkan polo air SMA ke turnamen nasional.

"Aku bukan orang yang jenius. Mungkin aku yang dulu begitu. Tapi, setelah kecelakaan fisikku tak sebaik dulu. Bahkan aku lupa apa itu polo air. Harapan kalian kepadaku sungguh menyakitkanku. Jadi, jangan berharap apa-apa padaku."

Sekilas, ungkapan tersebut adalah keinginan kuat Minato untuk memerdekakan diri dari ekspektasi orang lain. Tapi, adakah konsekuensinya? Sudah pasti mereka yang berharap terlalu tinggi akan meninggalkan Minato serta urung gabung dengan klub polo air.

Ya, begitulah. Terkadang orang lain hanya bisa berharap tanpa mau peduli dengan perasaan orang yang dititipkan harapan.

Ketika kisahnya sudah seperti itu, hanya ada 2 hal yang akan terjadi. Pertama, diri akan kesakitan karena mengemban ekspektasi. Kedua, orang lain akan kecewa gara-gara harapan tiada kunjung jadi kenyataan.

Bagaimana Cara Minato Kiyomizu Memerdekakan Diri dari Ekspektasi Orang Lain?

Re-main. Ilustrasi: cdn.animenewsnetwork.com
Re-main. Ilustrasi: cdn.animenewsnetwork.com

Rasanya kita sama-sama menyadari bahwasannya harapan itu muncul sebagai buah dari kepercayaan orang lain. Secara tidak langsung, mereka menginginkan agar harapan tersebut menjadi kebaikan di hari esok.

Namun, kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Harapan bisa saja menjadi beban yang menjajah diri. Akan selalu hadir berjibun tantangan tak terduga sehingga kita membutuhkan usaha lebih untuk menggapai sebuah ekspektasi. Ya, walaupun ekspektasi itu datang dari diri sendiri.

Belajar dari kisah Minato Kiyomizu, ada 3 hal yang bisa ditempuh untuk memerdekakan diri dari ekspektasi orang lain.

Pertama, jangan memilih untuk kalah tanpa melakukan apa-apa. Hidup adalah perjuangan dan perjuangan itu akan terus berlangsung selagi kita masih hidup. Alhasil, kita kita hanya berdiam diri seraya berharap akan berhasil, sama saja itu kedustaan karena kita sedang berhenti berjuang.

Kedua, kerja keras dan tekad. Dulu, sebelum mengalami kecelakaan Minato adalah seorang pemain polo air yang jenius. Tapi, setelah ditilik lagi, ternyata bukan kejeniusan yang menjadikan Minato pemain bintang pada zamannya melainkan karena kerja keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun