Gegara hal tersebut, event A to Z Kompasiana telah menjadi jalan bagi para Kners untuk mendekatkan yang jauh, dan mengakrabkan yang dekat.
Belum selesai sampai di sana, ada pula refleksi kegiatan yang disajikan dalam bentuk resume, kritik, pesan, dan kesan kemudian dituangkan dalam artikel yang tayang di Kompasiana. Yup. Dengan demikian, Kners yang belum sempat hadir secara live tetap bisa menikmati materinya.
Jikalau kegiatan serupa konsisten diadakan di bawah tajuk A to Z Kompasiana, maka para Kompasianer juga bisa mendapat ilmu menulis dari media besar ini.
Mungkinkah Admin K kekurangan judul atau topik bahasan? Kategori artikel di K ada banyak dan menurutku sangat cocok untuk dijadikan topik selingan maupun topik utama A to Z.
Semisal, bulan ini bahas fiksi (puisi), bulan depan bahas anime, bahas cerpen, dan boleh pula bahas love. Tapi sebagai bahan pertimbangan, aku mengusulkan agar pembicara pada event pertama nanti adalau duet Pak Rudy dan Prof. Felix.
Topik bahasannya? Banyak. Bisa tip HL alias AU, dan bisa juga bahas eksistensi Wanpis di Kompasiana. Tapi jangan lupa, isi link survei dulu, ya. Ehem.
3. Menambah Jumlah Follower dan Subscriber Akun Medsos Kompasiana
Tidak terpungkiri bahwa setiap hari jumlah pengikut dan penyuka akun medsos Kompasiana terus bertambah, terutama di halaman Facebook dan Twitter. Karena sering memeriksa artikelku yang sudah tayang di sana, aku jadi memperhatikan jumlah follower K.
Mengapa bisa terus bertambah? Alasan terbesar yang menjadi penyebabnya ialah konsistensi akun K dalam memproduksi/mempromosikan konten artikel.
Aku rasa, jikalau event A to Z Kompasiana diadakan rutin secara daring, tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah follower akun YouTube K akan meningkat pesat.
Aku ingat, dulu sebelum ada event A to Z, subscriber akun YT K cuma 500 atau 600-san, tapi sekarang sudah naik menjadi 1,64 ribu. Artinya, ada peningkatan, bukan?
Lebih lanjut, jikalau subscriber akun YouTube K terus bertambah seiring dengan kegiatan A to Z yang digelar secara rutin dengan melibatkan para Kners sebagai selingan mengisi materi, lambat laun kisah tersebut menjadi jalan bagi Kners yang tampil dalam meningkatkan personal branding.