"Namanya event A to Z, tapi baru A, B, C, dan D setelah itu pause. Padahal kalau sampai Z, mungkin jumlah subscriber YouTube Kompasiana bisa tembus 4 juta, menyaingi Fiki Naki atau Si Master fingerstyle Alip Ba Ta."
Merdeka! Gegara pandemi, sepertinya kegiatan 17-an lebih banyak di Rumah Aja. Kemarin para siswa di SD tempatku mengajar berkeluh kesah. "Kata mereka, mengapa tidak ada lagi kegiatan 17-an yang seru seperti dua tahun lalu, Pak?"
Belum sempat aku bicara, pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh teman sekelasnya, "covid-19". Sudah, kisahnya langsung berhenti dan selesai di sana.
Kalau saja ada akses internet, barangkali kami bisa merencanakan event online. Tapi, apa mau dikata, keadaannya tidak memungkin dan 2 minggu ke depan SD sedang sibuk melaksanakan kegiatan BIAS dan simulasi ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer).
Gegara event online, aku jadi teringat kisah A to Z Kompasiana yang pernah eksis di masanya. Gegara 17-an di rumah aja, aku sempat membayangkan bahwa di K ada event online menyemarakkan Hari Kemerdekaan.
Misalnya game T-Rex, gitu. Biar nanti bisa kutantang Pak Rudy. Pak Rudy dulu pernah menulis trik jitu meraih skor tinggi.
Tapi, apakah kalian percaya jika trik yang disajikan kosong melompong tanpa pembuktian?
Nah, kan. Sebelas dua belas dengan cinta semu yang berselimutkan rayuan gombal. Hanya saja sekarang ilmu rayuan beliau mulai luntur. Mungkin karena tidak pernah menulis ilmu angka lagi, ya? Auh ahh, gelap.
Udah, move on dari T-Rex.
Tiba di momentum bernama Hari Kemerdekaan Indonesia, rasa-rasanya akan semakin seru ketika Kompasiana menghadirkan kegiatan yang berkesan.
Meski begitu, pada tanggal 10 Agustus 2021 kemarin hatiku dibikin setengah patah oleh Min K. Padahal waktu itu adalah momen Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah.