Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Edisi Spesial 2 Tahun di Kompasiana] 64 Bait Pantun untuk Kompasianer Bagian 1

7 Juli 2021   06:02 Diperbarui: 7 Juli 2021   06:57 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Tahun Menulis di Kompasiana. Dok. Diolah dari Canva

Ehem, maafkan aku yang masih belum move on dari kisah dua tahun di Kompasiana.

Memasuki tahun ketiga sebenarnya aku tidak menetapkan banyak target. Tapi yang jelas, tujuan utamaku adalah berupaya untuk tetap konsisten menulis hingga akhir masa.

Mudah-mudahan, seiring bertambahnya hari, tulisanku makin banyak, makin berkualitas, makin banyak dapat K-Rewards, dan makin banyak mendulang manfaat bagi alam.

Sedangkan pada tulisan kali ini, aku bakal menyajikan bait-bait pantun sapaan demi mengapresiasi para Kompasianer.

Tapi, pantun kali ini khusus kutujukan kepada para Kners yang singgah pada artikelku yang berjudul: Dua Tahun Berteduh di Kompasiana, Begini Caraku Menjemput Ide Menulis.

Hingga hari Rabu, 7 Juli 2021 pukul 01.19 WIB ada total 63 rating dan 29 komentar yang singgah di artikel tersebut.

Setelah kuhitung, ternyata ada sebanyak 64 Kompasianer yang mampir. Aku beruntung! Ya, beruntung karena Kners yang singgah tidak sampai ratusan ribu. Kalau sampai sebanyak itu, entah kapan pantun ini bakal kutayangkan.

Agar tidak terlampau panjang, postingan sapaan sekaligus apresiasi ini bakal kubagi 3 dan kutayangkan secara terjadwal. Mudah-mudahan menjadi tambahan semangat bagi kita semua, ya.

Kepada Kners lain yang namanya belum tercantum pada pantun ini, jangan berkecil hati. Soalnya bakal selalu ada cerah pada esok pagi. Ehem.

***

Jikalau lebih dari satu katakalanlah beberapa
Karena begitulah kisah kita di dunia
Salam hangatku untuk Pak Sirpa
Ajakin aku mancing ikan hiu di Kali Pornia

Jalan-jalan ke rumah Bu Nazar minta Bakwan
Sepulangnya aku diberikan sekarung jambu biji
Aku batal cuti menulis gara-gara Pak Rudy Gunawan
Masa di setiap artikelnya ada nama Oji

Pria ganteng itu tak perlu bertato
Pria ganteng pula enggak mesti kaya
Apa kabar Bang Meirri Alfianto?
Kapan-kapan traktir aku 10 liter Pertamax Turbo ya

Dia yang kesepian tolong jangan kau usik
Dan jangan pula kau lempar dengan tempe
Suatu hari aku ingin jalan ke Gresik
Tapi tiketnya dibeliin sama Pak Nugroho Endepe

Entah mengapa langit itu terlihat sayu
Mungkin awannya tersisa secarik
Hai, apa kabar, Kang Wahyu?
Coba ceritakan kepadaku tentang titik yang lupa lirik

Sekarang lagi seru anime Boruto
Mungkin jadi tontonan para jomlo
Dear Bang Trian Ferianto
Berani dak minum arabica tanpa gulo?

Aktualisasikan idemu jadi mahakarya
Jangan biarkan terhalang oleh pandemi
Halo, Bu Fatmi Sunarya
Ajariku aku agar tetap membumi

Durian bisa tinggi karena batangnya
Mawar bisa cantik karena ada kelopak
Pak Tonny Syiariel, Ozy mau tanya:
Sudut mana yang bagus untuk potret para mantan ya, Pak?

Paragraf baru klik aja enter
Hujan deras pakai aja mantel
Met pagi, Bu Patter
Btw, kapan traktir Ozy tiket hotel?

Aku makin ganteng saat pakai baju kemeja
Kemeja kupakai bukan hanya untuk bergaya
Bang Auky jangan sibuk PPKM dan pandu wisata aja
Kirimin Ozy souvenir untuk tamu undangan ya

Membelah kayu bisa kau gunakan kapak
Penangkis bola voli kau suruhlah libero
Halo Opa Tjipta maafkan Ozy ya Pak
Ozy keteteran mengejar peringkat maestro

Lantaimu makin licin bila dipasang ubin
Setelah dipasang kau bisa duduk bersila
Jauh di sudut sana ada Kners Mr. Gobin
Beliau ngakunya orang biasa yang suka nulis Bola

Mencuci pakaian menghasilkan banyak busa
Busa menumpuk lalu si anak panggil Papa
Halo Pak Junaedi Eddy sang rakyat biasa
Sama, Pak, Ozy juga bukan apa-apa

Berbahagialah jikalau dirimu sudah sukses dan kaya
Berdermalah jangan tumpuk uang di bawah bangku
Mr Ronny R.N sibuk memperhatikan Pendidikan dan Budaya
Aduh, Prof! Kapan perhatiin diriku

***

Berlanjut ke bagian kedua di postingan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun