O ya, usahakan cabainya masak di pohon dan tidak terkena hama/penyakit. Sesudah itu, mari kita bersiap-siap untuk proses penyemaian benih.
2. Menyemai Benih Cabai Rawit
Buah cabai rawit yang berkualitas sudah didapat, tapi kualitas tadi tidak akan seirama dengan hasil ketika kita meremehkan kegiatan penyemaian benih.
Ya, sebelum menyemai biji cabai rawit kita perlu memperhatikan beberapa aspek seperti penjemuran biji, pemberian fungisida, hingga insektisida perlakuan benih.
Biji cabai wajib dicuci bersih terlebih dahulu sebelum dikeringkan. Proses pengeringan bisa diangin-anginkan atau dijemur di bawah matahari terik.
Jika biji cabai rawit sudah bebas air, kita perlu merendam si biji di air hangat terlebih dahulu. Amati mana biji rawit yang terapung, lalu buanglah biji tersebut. Dengan cara ini, kesempatan tumbuh benih cabai rawit bisa semakin besar. Mungkin sekitar 80-90%.
O ya, jika BosQu belum akan menyemai bibit dalam waktu dekat, jangan lupa untuk memoles biji rawit dengan fungisida dan insektisida perlakuan benih. Takutnya biji cabai jadi pacaran, eh maksudku jamuran.
Untuk proses penyemaian, semailah biji cabai rawit pada lahan/media tanam yang sudah diberi pupuk serta telah didiamkan selama seminggu atau lebih. Media semai bisa berupa baskom, talam, polybag, bedengan mini, hingga tray. Kami biasanya menggunakan bedengan mini.
Sebelum biji disemai, siramlah terlebih dahulu tanah pada media semai. Sesudah biji disemai, taburkan dengan tumpukan tanah tipis dan jangan lupa pasang daun/plastik di atas media semai agar tidak terkena cahaya matahari/hujan secara langsung.
Tunggulah dalam waktu 3-5 hari, maka biji cabai rawit akan segera berkecambah.