Tiap-tiap insan di dunia ini pasti pernah berdoa, bahkan sering. Alangkah sombongnya seorang manusia ketika dirinya enggan untuk meminta pertolongan kepada Allah. Tiada mungkin diri ini bisa tersenyum semringah tanpa bantuan dari Allah. Pun demikian dengan segunung hal lainnya.
Maka dari itulah, ketika seseorang sedang jatuh sejatuh-jatuhnya, air mata sering ikutan jatuh karena semakin sadar akan pentingnya kehadiran dan bantuan dari Sang Pencipta. Tapi ketika diri sedang bahagia, apakah masih sering berdoa? Semoga begitu.
Dalam melantunkan doa seraya bermunajat kepada Allah, sudah barang tentu tiap orang menginginkan agar doanya dikabulkan. Segera, bahkan kalau bisa itu secepatnya. Tidak jarang pula, keterlambatan pengabulan doa malah membuat seorang hamba kecewa, dan kesal.
Apakah Allah enggan mengabulkan doa seorang hamba? Nyatanya, kalimat sami'ud du'a tidaklah sesederhana itu. Allah tidak sekadar (pasti) mendengar doa para hamba-Nya, karena Allah juga sudah menyiapkan kisah terbaik untuk kita perankan.
Meski begitu, sahabatku, ada 5 prinsip utama yang harus dimiliki seorang hamba saat berdoa, meminta pertolongan kepada Allah.
Adanya kelima prinsip ini merupakan salah satu bukti bahwa diriku dan dirimu benar-benar serius dalam berdoa, serta mempersiapkan yang terbaik ketika doa tersebut dikabulkan.
Pertama, Yakin
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu" QS Al-Mu'min ayat 60.
Potongan ayat di atas adalah penegas bahwa Allah adalah Maha Pengabul Doa. Tapi, doa yang mana dulu nih?
Dalam tafsir Muyassar, kalimat Ud'uunii (Berdoalah kepada-Ku) merupakan perintah Allah untuk mengesakan alias memohon doa hanya kepada Allah. Ketika doa seseorang susah sesuai dengan ketentuan itu, maka konsekuensinya adalah doa akan terkabul.
Sesederhana itukah? Tentu saja. Tapi kuncinya adalah yakin. Allah yang berkalam, maka sudah pasti itu benar, dan doa bakal dikabulkan.