Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aku Masih Punya Waktu 2 Bulan Lebih untuk Istirahat Menulis di Kompasiana

6 Juni 2021   16:48 Diperbarui: 6 Juni 2021   20:13 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laman HL Kompasiana tampil lebih irit. Tangkapan Layar Kompasiana

Wah, ternyata istirahat sebentar dari kejenuhan itu rasanya begitu nikmat, ya!

Sejak akhir event Samber THR Kompasiana 2021, aku sempat istirahat menulis. Tidak lama, sih. Hanya sekitar 6 hari saja. Entah mengapa bagiku 6 hari merupakan waktu tunggu yang lama.

Sebenarnya aku ingin istirahat lebih lama lagi. Ya, seperti beberapa K-ners lainnya. Ada yang istirahat beberapa bulan, setengah tahun, setahun, hingga beberapa tahun. Eh, tidak begitu kok. Aku hanya masih kesal karena kemarin salah jawab quiz di event Samber.

Waktu itu aku terjebak oleh kelicikan Mimin K. Aku mendapatkan soal tentang berapa jumlah emas sebagai hadiah utama kompetisi Samber. Kujawab saja 10 juta, aih, ternyata jawaban yang benar adalah 2 keping. Kesal deh! Aku tidak terima pokoknya! Hahaha

Ya sudah lah. Yang lalu biarlah berlalu. Kuyakin kisah tersebut adalah yang terbaik untuk kita.

Tapi memang benar loh. Semenjak lebaran Idulfitri usai, Kompasiana beberapa kali melakukan perubahan dari sisi penampilan. Aku tebak, blog keroyokan ini baru saja upgrade template.

Beberapa fitur yang kuamati berubah antara lain:

Pertama, laman Headline yang sebelumnya relatif besar, sekarang menciut sehingga terlihat lebih unyu-unyu. Terutama di layar android.

Laman HL Kompasiana tampil lebih irit. Tangkapan Layar Kompasiana
Laman HL Kompasiana tampil lebih irit. Tangkapan Layar Kompasiana

Sampai sekarang, aku belum begitu betah melihatnya. Secara, salah satu kesenangan Kners ketika artikelnya diganjar "Artikel Utama" ialah gegara mereka bisa melihat tulisannya terpampang besar (landscape) seraya bergerak-gerak ala slider di laman depan K.

Tapi sekarang, kisah itu berubah. Tampilan HL yang kemarin guedeee sekarang jadi semakin irit. Gambarnya dipadatkan jadi potrait alias segi empat pula. Hemm.

Entah apa yang menjadi pertimbangan K untuk mengubah tampilan Headline. Mungkinkah agar lebih SEO?

Bisa jadi, sih. Tapi sejauh ini, aku rasa Kompasiana sudah sangat akrab dengan algoritma Google sehingga artikel para Kompasianers bakal muncul di page one dengan mengetikkan 2-4 kata kunci tertarget saja.

Kedua, Ada Latar Belakang Putih pada Gambar/Ilustrasi di Tengah Artikel

Ada latar belakang putih di beberapa sisi gambar/ilustrasi (lihat; atas dan bawah). Tangkapan Layar Kompasiana
Ada latar belakang putih di beberapa sisi gambar/ilustrasi (lihat; atas dan bawah). Tangkapan Layar Kompasiana

Tampilan kedua yang kuamati telah berubah adalah tentang penempatan foto/ilustrasi di tengah artikel. Jika kita lihat menggunakan laptop atau tampilan dekstop, terlihat ada background putih di sebalik foto/gambar/ilustrasi dalam artikel.

Alhasil, gambar yang sebelumnya terlihat sempurna sekarang malah terpampang editan tersebab background putih tersebut. Soalnya foto/gambar yang digunakan Kners ukurannya beragam, sehingga terlihat ada space kosong yang menurutku kurang nyaman dipandang. Eh, emangnya gadis cantik.

Ketiga, Ada Related Posts di Tengah-tengah Artikel

Ada related posts di tengah-tengah artikel. Tangkapan layar Kompasiana
Ada related posts di tengah-tengah artikel. Tangkapan layar Kompasiana

Lanjut, Gaess! Jika kita amati, ada fitur "Konten Terkait" yang tersemat di tengah-tengah artikel. Entah itu artikel pendek maupun panjang, bakal ada 4 konten terkait yang nyelip di tengah-tengahnya.

Aku tidak mau komentar lebih, sih. Soalnya, berbagai situs berita utama selalu menggunakan fitur Related Posts di tengah artikel. Tapi, secara pribadi aku lebih senang menempatkan konten terkait di akhir tulisan sebelum kolom komentar.

Alasanku? Ya, aku lebih nyaman dan lebih fokus saja. Tapi kenyataannya, Kompasiana tidak melulu berkisah tentangku, kan? Yasudah, kuterapkan saja di blog pribadiku. Hahaha

Keempat, Tombol Rating "Tidak Menarik" Lenyap Ditelan Admin K

Tombol tidak menarik lenyap. Tangkapan Layar Kompasiana
Tombol tidak menarik lenyap. Tangkapan Layar Kompasiana

Sejak pertama kali fitur vote yang satu ini lenyap, barangkali Prof. Felix Tani lah yang paling senang hingga berguling-guling di kebun persawahan Poltak Center.

Terang saja, sudah sejak zaman Batu beliau enggan berhenti untuk menyuarakan penenggelaman tombol "Tidak Menarik" dari wajah Kompasiana.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, Prof. eFTe juga sok-sok-an mengusik ketenangan para jomlo seraya mengajak mereka membentuk asosiasi.

Aih, kayak Prof. Felix mau aja jadi Dewan Penasihat Jomlo (DPJ). Eh, tapi kan artikel Prof. FT tentang jomlo kan belum pernah HaeL.

Berarti, penggagas Poltak Center ini belum bisa ikut seleksi DPJ tingkat kecamatan. Prof. Felix masih kalah sama Bang Adolf yang belum lama ini sempat menyuarakan bahwa jomlo dengan umur 30 ke atas Tuhan lepas tangan atas jodohnya. Ehem. Beruntung aku masih 22 tahun. Eh

Tapi memang benar, sih. Siapa yang tidak mendung hatinya ketika mendapat vote "Tidak Menarik". Jangankan Kners yang menerima vote, Kners yang memberikan vote saja segera tidak enak hati syahdan meminta maaf. Hal itu beberapa kali terjadi di kolom komentar.

Kelima, Keenam, dan masih banyak lagi.

Aku Masih Punya Waktu 2 Bulan Lebih untuk Istirahat Menulis di Kompasiana

Aduh, sepertinya aku kebanyakan ngomel hingga tidak fokus dengan judul tulisan ini. Hahaha, biarlah. Mungkin ini efek rindu.

O ya, sesekali aku ingin berkisah tentang statistik nih. Kayaknya seru juga setelah melirik Kners Bu Ari Budiyanti yang sering menuangkan semangat via pencapaian atas sebuah konsistensi di bidang literasi.

Eh, tapi artikel terakhir beliau judulnya agak galau ya. Soalnya pake kalimat "Apakah Waktunya Meninggalkan?"Ya sudah, aku jawab di sini aja. "Belum waktunya, Bu!" Hehehe

Ada pula Om Susy yang tampil macho dengan statistik 7 Tahun, 3 Juta Pembaca, 3 Ribu Artikel.

Kabarnya, Om Susy bakal lebih fokus mengurus blog pribadi. Tapi, sebelum itu, mungkin beliau mau menulis beberapa artikel tentang "wanpis". Siapa tahu kan rindu nongkrong di laman Terpopuler. Ampyuuun, Om!

Dan, ada banyak lagi Kompasianer lainnya yang sesekali menghadirkan pencapaian menulis di Kompasiana sekaligus menginspirasi kita semua.

Sedangkan aku, saat ini tulisanku sudah mencapai angka 796. Alhamdulillah! Angka yang cukup besar tapi masih terlalu unyu-unyu jika bersaing dengan jumlah tulisannya Opa Tjipta, sang maestro yang jumlah artikelnya sudah lebih dari 5.630.

Aku bergabung di Kompasiana pada 1 Juli 2019. Artinya, bulan depan aku akan segera berulang tahun yang kedua. Nah, jika kuhitung-hitung syahdan kusandingkan dengan rumus menulis ala Opa Tjipta dengan jargon "One Day One Article", ternyata jumlah artikelku sudah berlebih.

Jika aku totalkan jumlah hari selama dua tahun (1 Juli 2019-1 Juli 2021), tercatat ada 730 hari. Oke, 731 hari deh karena tahun 2020 adalah tahun kabisat.

Hari ini jumlah artikelku sudah 797. Jika 797 dikurangi 731, maka ada sisa 66 hari untuk aku libur menulis di Kompasiana. Hal tersebut berlaku jika aku menggunakan rumus One Day One Article, dan jika aku mengambil waktu libur sejak tanggal 1 Juli 2021 nanti.

Artinya, aku masih punya waktu untuk tidak menulis selama 2 bulan lebih, kan? Yes, aku masih aman. Hahaha.

Meski waktu sisa liburan menulisku masih cukup banyak, tapi rasanya aku tidak bakal menghabiskan semuanya dalam satu waktu. Perasaanku, jika diriku terlalu lama berhenti menulis, maka ketika memulai untuk menulis lagi pikiranku rawan mampet bin tersendat.

Alhasil, artikel yang semestinya sudah selesai dibuat dalam kurun waktu 1,5 -- 3 jam, sekarang malah butuh waktu 4-5 jam baru kemudian diposting. Aduh! Lama banget, kan. Mana aku menulisnya panjang-panjang pula. Hemm.

Ya sudah, aku akhiri di sini saja. Aku mau istirahat sebentar sembari minum kopi. Atau, adakah Mimin K yang mau buatin aku segelas kopi? Boleh, deh. Gulanya 1,5 sendok saja ya. Kopinya sebaskom. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun