Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Formasi CPNS Sekolah Umum dan Nasib Guru Agama Selaku Anak Tiri

29 Mei 2021   19:39 Diperbarui: 1 Juni 2021   05:12 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkesan kurang adil, bukan? Ketika guru mapel lain bisa dengan cepat ikut PPG kemudian punya sertifikat pendidik, guru agama terpaksa harus menunggu antrean lima tahun untuk bisa ikut seleksi PPG Daljab.

Pertanyaannya, guru agama yang mengajar hari ini tidak terbatas hanya di sekolah umum semata, bukan?

Nah, itulah yang kemudian menjadi masalah dan bikin penat hati. Selain formasi PPG Daljab yang sedikit, guru agama harus yang mengajar di sekolah umum harus bersaing dengan guru agama yang mengajar di madrasah.

Sebagaimana kita ketahui, sekolah umum dipayungi oleh Disdikbud, sedangkan madrasah berpayung di bawah Kemenag.

Jika Kemenag kita katakan Ibu kandung, maka guru-guru yang mengajar di madrasah adalah anak kandung. Alhasil, guru agama yang mengajar di sekolah umum sudah seperti anak tiri saja, ya. Soalnya mereka ada di bawah payung Disdikbud.

Sudah sejak lama fenomena anak tiri bagi guru agama di sekolah umum menggaung, pun demikian dengan hari ini.

Sebagai guru agama, saya berharap agar pihak Kemendikbudristek dan Kemenag tidak lagi saling oper. Sudah semestinya semua guru diperlakukan sama, biarpun mata pelajarannya berbeda. Toh, tujuannya tetap sama, kan?

Satu lagi, yang juga menjadi harapan kami bersama selaku guru agama adalah, pemerintah sebaiknya segera membuka PPG jalur mandiri untuk guru agama agar mereka yang sudah lama mengabdi bisa segera mendapat tanda bukti sebagai guru profesional.

Begitu saja. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun