O ya, sejatinya rumus TANDUR adalah buah dari pemikiran Bobbi DePorter dalam balutan model belajar Quantum Learning. Rumusnya bisa kita amati pada ilustrasi berikut ini:
Praktiknya bagaimana? Untuk mempraktikan kolaborasi antara teknik motivasi ala Nabi Muhammad dan rumus TANDUR dalam hal mengajarkan ibadah kepada anak di bulan Ramadan, kita perlu menciptakan suatu kondisi agar anak berminat untuk belajar ibadah.
Sebagai contoh, ibadahnya ialah belajar membaca Quran. Minat anak bakal tumbuh jikalau tiap hari anak diperdengarkan Al-Quran, menonton tayangan anak seusianya membaca Quran, diajak tadarus Quran di masjid, hingga melihat kita sendiri sedang membaca Quran.
Dari sanalah rumus Tumbuhkan bakal berlaku. Selanjutnya, gegara minat tadi si anak akan mencobanya sendiri alias mengAlami bagaimana jika dirinya menjadi seorang pembaca Quran.
Oke, jangan sia-siakan kesempatan bagus tersebut dan setelahnya ajak anak untuk mengaplikasikan minatnya dengan meNamai kegiatan, menDemonstrasikannya, mengUlangi, hingga meRayakan kesuksesannya dalam membaca Quran.
Jikalau anak sedang suntuk? Maka di sanalah saatnya kita gunakan teknik motivasi ala Rasulullah. Bisa dengan menghadirkan penghargaan, memberi pujian, hingga menciptakan kondisi agar anak semakin senang ketika ia sering membaca Quran.
Bisa? InsyaAllah. Berawal dari niat yang tulus lillahi taala, tiada yang tidak bisa. Niat yang baik serta diawali dengan basmalah bakal berkah dan setiap kesulitannya akan selalu ditolong oleh Allah SWT.
Oke, demikian. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H