Jadi, ketika perbuatan baik seseorang terus mendapat apresiasi, ia bakal semakin semangat mengerjakan perbuatan tersebut. Termasuklah juga soal ibadah.
Keenam, Teknik Menghadapi Perilaku Buruk
O ya, hadis di atas benar-benar mencerminkan betapa lembut dan bijaksananya seorang Rasulullah dalam menyikapi permasalahan maupun melihat perilaku buruk. Rasul tidak langsung menghakimi kesalahan melainkan beliau bimbing dengan sabar seraya menawarkan solusi.
Dalam mengajarkan ibadah kepada anak, terkadang tidak sedikit orang tua yang langsung menghakimi perbuatan ini salah dan itu salah. Bahkan, saking emosinya, mereka lebih banyak marah-marah bin ngomel tanpa sempat menawarkan solusi.
Alhasil, anak bakal takut salah dan di hari esok ia akan berpikiran dua kali untuk mencoba suatu perbuatan, biarpun perbuatan itu baik. Padahal sejatinya dalam mengajarkan anak kita perlu sabar.
Tanpa kesabaran dan ketekunan, perbuatan beribadah anak bakal susah melekat menjadi perilaku. Sedangkan kita tahu bahwa akhlak adalah perilaku yang sudah tertanam dalam diri seseorang, dan itu melekat.
***
Apakah keenam teknik motivasi di atas sudah cukup? Rasanya sudah sangat sempurna andai kita jalani dengan ikhlas, sabar, dan setulusnya.
Tapi, lagi-lagi kita tahu sendiri bahwa tantangan pengajaran ibadah hari ini semakin kompleks, maka dari itu bolehlah kita hadirkan rumus TANDUR untuk memadukan teknik motivasi ala Nabi Muhammad agar semakin jitu.
Bagaimana rumusnya?