"Sejatinya dengan berpuasa secara benar kita telah berusaha untuk menyehatkan diri dan hati."
Tidak percaya?
Begini:
Ada dua manfaat terbesar yang bakal direngkuh oleh orang-orang yang sukses berpuasa. Manfaat pertama adalah berkurangnya maksiat, dan manfaat kedua adalah bertambahnya amal saleh.
Percaya atau tidak, semenjak dirimu dan diriku berpuasa, emosi kita mudah untuk ditekan. Syahdan, diri ini juga takut berdusta, takut menzalimi orang lain, serta takut melakukan segenap kemaksiatan dengan dalih "Aku sedang berpuasa, nanti puasaku batal, nanti puasaku sia-sia."
Itu adalah nikmat alias manfaat besar yang didapat jika puasa kita benar. Kemudian, manfaat puasa adalah bertambahnya amal saleh.
Jikalau seseorang sedang berpuasa, dirinya pasti merasa ingin menambah kuantitas dan kualitas ibadah.
Yang dulunya saat tidak berpuasa jarang sholat Sunnah, sekarang rajin Tarawih dan menyempatkan diri untuk bersujud di sepertiga malam. Yang dulunya jarang membuka Al-Quran, sekarang punya target khatam minimal 1 juz 1 hari. Bukankah hal tersebut hebat?
Artinya, semakin teranglah gagasan bahwa apa-apa yang telah diwajibkan kepada kita selalu membawa manfaat. O ya, tidak terkecuali pula tentang kesehatan.
Sah-sah saja jikalau ada orang berkoar bahwa puasa itu bagus untuk program diet. Karena begini: walaupun puasa tidak diniatkan untuk diet, seseorang juga akan mendapatkan manfaat diet tersebut. Pun dengan kesehatan tubuh.
Secara, puasa mengajarkan kita untuk mendisiplinkan pola hidup mulai dari makan, minum, mengontrol hawa nafsu, hingga beribadah.
Meski begitu, untuk menjadikan tubuh kita tetap sehat dan prima selama Ramadan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut detailnya:
1. Menikmati Berbagai Jus Itu Sah-sah Saja, tapi Minum Air Putih adalah Hal Paling Utama
Kebanyakan dari kita pasti mengupayakan agar menu berbuka puasa yang terpampang di meja makan adalah menu yang manis-manis. Apakah itu kurma, jus, es teler, es campur, es ketan durian, hingga roti selai semuanya memang menggoda segenap usus dalam perut.
Sah-sah saja, kita bisa pilih sesukanya. Meski begitu, tetap jangan lupa dengan air putih karena itulah minuman sehat yang paling utama. Sahur pula demikian. Tanpa air putih, tubuh ini ibarat berjalan sendirian menerjang luasnya gurun sahara. Eh, maksudku dehidrasi.
Jikalau pada hari-hari biasanya kita bisa meminum air putih sesukanya tanpa ada aturan waktu, maka di bulan Ramadan hal tersebut tidak bisa dilakukan.
Pada bulan puasa, kita perlu menerapkan formasi/pola 2-4-2 dengan rincian 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam, dan 2 gelas untuk sahur.
Air putih sangat penting bagi eksistensi metabolisme tubuh dan pencernaan kita selama Ramadan. Bahkan, gegara air putihnya kita sering galfoks. Keseringan galfoks itu bahaya, terutama bagi orang yang sering "beraksi" di jalan raya sepertiku.
2. Berbuka Puasa Tidak Perlu Sampai Ngamuk Seraya Balas Dendam
Aku tahu Kamu pasti lapar, bahkan sangat lapar di detik-detik akhir jelang berbuka puasa. Tapi, bukan cuma Kamu saja. Aku juga begitu, bahkan semua orang juga begitu.
Tak jarang, beberapa orang rela balas dendam seraya makan sambil ngamuk demi mengusir rasa lapar di sekujur usus. Jujur saja, itu tidaklah baik. Minimal, kita pasti bakalan lebih cepat ngantuk dan malas beribadah. Bahkan, jika keterusan kita bisa saja tertimpa penyakit.
Maka darinya, kita memperhatikan hal-hal penting ketika berbuka. Semua demi kesehatan diri, hati, dan agar tubuh ini tetap prima.
Hal, hal pertama yang perlu kita perhatikan dalam berbuka adalah mencicil makanan yang mengandung energi dan kalori. Ini penting, karena beberapa menit setelahnya kita segera beribadah.
Syahdan, barulah kemudian kita mengonsumsi makanan ringan seperti nugget pisang, puding, serta teman-temannya. Bisa pula sajikan beberapa butir buah maupun minuman penyegar.
3. Tidur Siang Secukupnya, Bukan Tidur Sebanyak-banyaknya
Sejak bulan puasa tiba, sejak itu pula ramai terdengar ungkapan bahwa "tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah". Ungkapan ini sering dipakai beberapa penceramah bahkan dipolitisasi oleh orang-orang tertentu sebagai dalil agar bisa bermalas-malasan.
Sejatinya ungkapan tersebut berasal dari hadis dhaif bahkan maudhu' gegara ada perawi Sulaiman bin Amr An-Nakhahi yang dikenal sebagai pemalsu hadis.
Meski begitu, bukan berarti kita tidak boleh tidur siang ataupun beristirahat sejenak di bulan puasa. Aku tahu, "melek" terus tanpa tidur di bulan puasa itu berat. Kamu juga begitu.
Maka darinya, niatkan tidur siang yang sebentar itu untuk istirahat seraya menyiapkan tenaga agar sewaktu bangun kita bisa segera beribadah.
Tapi, tidur siang secukupnya saja, bukan tidur sebanyak-banyaknya seraya berharap agar waktu berbuka segera menjelang. Bagaimana badan mau sehat bin prima jikalau segenap organnya dibiarkan kaku.
Bahkan, tidur terlampau lama itu membahayakan diri kita lho!
4. Setop Terus Begadang, Masih Ada Hari Esok
Aku tahu bahwa Kamu pasti sibuk. Sama, Bro. Aku pula begitu. Tapi, semestinya kita sama-sama tahu bahwa dunia itu tidak pernah ada habisnya, Bro. Dunia ini penuh dengan harapan, penuh dengan impian, penuh dengan nafsu, tapi juga penuh dengan kekesalan.
Tidak pernah cukup!
Benar, Tidak pernah cukup walaupun kita bekerja 23,9 jam sehari sekalipun. Kurang, kurang, dan rasanya kurang terus.
Terkadang, saking sibuknya seseorang, ia rela menelantarkan waktu tidurnya dengan 1 alasan yang hanya terdiri atas 5 huruf, yaitu: "SIBUK". Padahal, jelas-jelas gegara kata "SIBUK" hari ini, keesokan harinya ia jadi "TERKAPAR".
Bayangkan bila terkaparnya orang yang sibuk dialami di bulan Ramadan. Jadi repot, Bro! Ibadah jadi mampet, pekerjaan jadi lelet, pemasukan isi dompet jadi seret. Belum lagi dengan dampak negatif begadang bagi kesehatan lainnya seperti infografis berikut. Nangis deh nanti!
5. Jangan Malas Bangun Sahur
Tercatat ada 4 hadis shahih yang berkisah tentang berkah dalam sahur. Hadis tersebut semuanya tergolong dalam kutub al-tis'a yaitu ash-shahihain, Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'I, dan Ahmad.
Artinya, sudah cukup tegas bagi kita bahwa bangun sahur itu memiliki derajat keberkahan yang tinggi.
Ditilik dari kesehatan secara sekilas saja kita sama-sama sudah sadar bahwa sahur itu bakal membuat kita semakin bertenaga dan mampu dengan senang hati melaksanakan puasa.
Terlebih lagi jika kita mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks seperti kentang, maka rasa lapar bahkan mampu ditekan dengan semaksimal mungkin. Manfaat lain dari sahur bisa kamu lirik sejenak pada infografis berikut:
6. Sempatkan Waktu untuk Berolahraga, Jangan Menunggu Sempat
Setelah tadi kita membahas tidurnya orang berpuasa yang identik dijadikan alasan untuk bermalas-malasan, sekarang kita sedikit melirik aktivitas olahraga. Ya, sesekali atau bahkan sering kali sebagian orang menjadikan puasa sebagai dalil untuk lebih banyak bersantai.
Mereka yang bekerja, jam kerjanya sudah dipangkas. Begitu pula mereka yang bersekolah. Sudah cukup santai sebenarnya.
Meski begitu, waktu santai yang sudah diberikan jangan pula membuat kita enggan berolahraga. Apa lagi kalau dirimu punya rencana diet!
Jikalau ingin berat badan turun atau minimal terjaga angka-angkanya di timbangan, maka saran yang bisa ditempuh adalah, buanglah timbangan tersebut mencoba beberapa olahraga berikut:
Okeh. Demikianlah artikel ini kusajikan. Mudah-mudahan kita selalu sehat dan prima baik dari segi fisik dan hati. Dengan begitu, perjuangan merengkuh taqwa bisa lebih mudah untuk diupayakan.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H