Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Tips Berkendara Sepeda Motor Jarak Jauh pada Bulan Ramadan, Awas Bengong!

13 April 2021   23:21 Diperbarui: 14 April 2021   08:39 2883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar, konsentrasi kita benar-benar diuji terutama ketika melewati berbagai penurunan yang berliku. Gagal fokus sekali saja syahdan telat pijak rem, bisa-bisa kita terperosok ke siring dan pinggir jurang.

Banyak kendaraan yang sering terjebak oleh liku ini, bahkan dalam kurun 2minggu terakhir sudah ada 2 truk yang terguling dan hampir terperosok ke jurang.

Maka dari itulah, karena refleks di bulan puasa bisa jadi melambat, kita perlu menjaga jarak aman dengan sesama pengendara.

Kepolisian Polda Metro Jaya merekomendasikan jarak aman ini berdasarkan kecepatan laju kendaraan.

Detail jaraknya dimulai dari 15-20 meter ketika kecepatan berkendara 30 km/jam, harus berjarak 20-40 meter ketika kecepatan 40 km/jam, hingga harus berjarak 50-80 meter ketika laju kecepatan menyentuh angka 100 km/jam.

Intinya, semakin cepat laju kendaraan kita, semakin jauh jarak yang harus dijaga. Intinya adalah kembali kepada diri si pengendara, bahwa secepat apa ia bisa melakukan refleks pada keadaan tak terduga seperti bengong maupun kurang konsentrasi.

Jangan Paksa Terus Melaju Ketika Mengantuk

Berhenti sejenak, jangan paksa diri melaju ketika ngantuk. Dokpri
Berhenti sejenak, jangan paksa diri melaju ketika ngantuk. Dokpri

Rasa kantuk memang merupakan tamu yang paling sering singgah ke hadapan para pengendara sepeda motor.

Sejauh yang kurasakan terutama saat berkendara menempuh jarak 90 km, seseorang bakal mengalami 3 sesi situasi yaitu segar-mengantuk-fokus, mengantuk-fokus-segar, hingga segar-fokus-mengantuk.

Situasi tersebut terus terjadi bergantian dengan pola yang berbeda tergantung pada kondisi fisik dan mental seorang pengendara. Ya, anggaplah jarak 90 km tadi bisa ditempuh selama 2 jam. Toh waktu 2 jam itu kita tidak mungkin bisa selalu fokus, bukan?

Terkadang, gegara semalam telat tidur, rasa kantuk akhirnya datang dan balas dendam ketika kita sedang berkendara. Tapi ketika kita melakukan rem mendadak, kantuk tiba-tiba hilang dan kita bisa kembali fokus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun