Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mayoritas Guru Punya Pekerjaan Sampingan, Mengapa Begitu?

5 April 2021   06:36 Diperbarui: 5 April 2021   09:21 2256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minimal 8 jam waktu mereka habis di pabrik. Belum lagi capeknya, lemburnya, jenuhnya, sesak napasnya gegara udara kotor. Kompleksnya situasi sudah cukup untuk menjadi alasan bahwa karyawan belum memerlukan pekerjaan sampingan. Tepatnya, tidak sempat.

Berbeda halnya dengan guru. Tanpa kita perlu memandang status PNS, honorer, maupun kontrak, sejatinya waktu mengajar guru tidaklah lama.

Terlebih lagi ketika sang guru mengajar di sekolah negeri. Jam 07.00 masuk, jam 12.30-14.00 sudah pulang. Okelah, maksimal jam 16.00. Itu pun kalau di sekolah swasta dengan sistem 5 hari kerja.

Masih banyak waktu sisa, bukan?

Dari waktu-waktu sisa itulah biasanya banyak tamu agung bernama kebosanan yang datang. Alhasil, untuk mengusir kebosanan, seorang guru bakal mencari aktivitas lain seperti berkebun dan berjualan.

Iya, benar. Tidak semua guru seperti itu. Ada pula sebagian guru yang full time teacher. Pagi dia di sekolah, siangnya dia buka bimbel, sorenya ia jadi guru private, bahkan merangkap guru ngaji.

Aku dulunya juga begitu. Tapi, terkadang hal tersebut cukup melelahkan dan sesekali cukup membosankan. Jadi, kupilih saja pekerjaan sampingan selain mengajar.

Pekerjaan Sampingan Guru Dihadirkan untuk Mengusir Jenuh

Ilustrasi jenuh. Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 
Ilustrasi jenuh. Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Lagi-lagi benar bahwa pekerjaan guru itu menyenangkan. Setiap hari kita bisa bercanda dengan siswa, melempar humor di ruang kerja, hingga masak-masak di sekolah. Nikmat sekali menjadi seorang guru.

Aku pula begitu. Sepanjang mengajar di SMP, setiap hari kecuali Senin dan Kamis aku selalu diminta memasak nasi. Waktu itu aku juga ditunjuk sebagai staf perpustakaan dan beberapa guru senior yang ruang kerjanya di sana sering bergantian bawa lauk-pauk.

Alhasil, dompetku cenderung terlindungi. Senin dan Kamis kami berpuasa, dan pada hari sisanya kami makan enak. Ahai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun