Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

5 Kiat Membangun Komunikasi Efektif antara Guru dengan Siswa

21 Maret 2021   21:59 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:05 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Komunikasi dengan Siswa. Gambar oleh 14995841 dari Pixabay

"Communication is something so simple and difficult that we can never put it in simple words." T.S. Matthews

Benar kata T.S Matthews bahwa komunikasi itu merupakan sesuatu yang mudah. Tapi sayang, sesuatu yang mudah itu cukup sulit untuk disampaikan dengan cara yang sederhana. Padahal di dalam proses pembelajaran, komunikasi adalah kunci.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa ada 3 pola umum dalam berkomunikasi yaitu komunikasi satu arah, komunikasi dua arah, dan komunikasi banyak arah ala transaksi.

Barangkali sebagian orang secara sekilas bakal langsung "menuduh" komunikasi satu arah sebagai komunikasi yang paling tidak efektif. 

Terang saja, komunikasi satu arah itu pasif, dan jikalau situasinya di kelas maka hanya guru doang yang berbicara layaknya ceramah.

Tapi, andai kita mau selami lebih dalam lagi, sebenarnya ketiga pola yang disebutkan tadi bisa menghasilkan komunikasi yang efektif andai seorang guru memanfaatkannya sesuai situasi dan kondisi di kelas maya maupun kelas nyata. Begini kiatnya:

1. Hadirkan Situasi Saling Menghargai
Bahasa sehari-hari yang sering kita ucapkan adalah respek alias saling meninggikan rasa hormat. 

Dalam dunia pembelajaran, tidak bisa dimungkiri bahwasannya guru adalah tukang transfer ilmu yang cukup krusial. Meski begitu, perlu disadari bahwa guru bukan pihak yang maha benar.

Demi menghadirkan komunikasi yang efektif, seorang guru perlu menciptakan situasi saling menghargai agar nanti siswa bisa menangkap kesan bahwa mereka sesungguhnya sedang dihargai.

Tanpa kita sadari, sebenarnya kegunaan yang paling menonjol dari sikap respek seorang guru adalah kemudahan saat mereka akan melakukan komunikasi satu arah.

Contohnya seperti memberikan panduan kerja serta mengarahkan siswa dalam belajar. Ketika siswa merasa dihargai, nantinya mereka akan membalas jasa dengan menghargai guru yang sedang menjelaskan.

2. Tinggikan Empati
Sebagai guru, rasanya kita tidak bisa terlampau egois memaksakan kehendak diri maupun tuntutan kurikulum. 

Pemaksaan terhadap siswa agar menguyah segunung materi tanpa memandang situasi rasanya sama saja dengan sikap antipati terhadap perilaku belajar.

Bukannya makin cerdas dan pintar, siswa malah jenuh karena keluhan mereka tak pernah didengar.

Maka dari itulah, guru yang baik adalah mereka yang mau mendengarkan keluhan siswanya, memahami mereka secara personal maupun kelompok, serta cepat ngeh dengan harapan pembelajaran ala siswa.

Bagaimana cara membiasakan perilaku empati? Kalau boleh saya gunakan bahasanya dewan penguji proposal penelitian, maka cara melahirkan empati ialah dengan "dudukkan terlebih dahulu masalahnya" lalu kemudian dirajut fokus pembelajaran yang diinginkan.

3. Ciptakan Komunikasi yang Audible
Ingin menghadirkan komunikasi yang efektif di kelas? Sebaiknya kita sebagai guru perlu introspeksi diri terlebih dahulu. Berapa kali siswa di kelas mengulang kalimat "Maksudnya seperti apa, Pak?" "Bagaimana, Pak, Coba Jelaskan Ulang Panduannya?"

Jika beruntai kalimat tersebut masih sering kita terima, berarti pesan yang kita sampaikan kepada siswa selama ini belum cukup audible alias belum dapat dimengerti dengan baik.

Terkadang, siswa cepat nge-halu kalau seorang guru menyampaikan instruksi berdasarkan kata-kata buku. Apalagi kalau gurunya duduk di meja guru sembari baca buku. Hemm

Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa "mendesain" mimik wajah serta menggunakan bahasa tubuh yang baik dan mengundang perhatian siswa. Dengan cara itu, biasanya siswa langsung menangkap apa yang guru kehendaki.

4. Jelas Pesannya
Waktu belajar di kelas itu singkat, terlebih lagi dengan hadirnya pandemi. Jadi...guru tak perlu bertele-tele dalam menyampaikan panduan pembelajaran.

Kecuali kalau guru tersebut sedang menerapkan strategi pembelajaran berbasis peningkatan kemampuan berpikir. Oke oke saja.

Pada dasarnya, untuk menghasilkan komunikasi efektif dalam belajar seorang guru harus berusaha semaksimal mungkin agar apa-apa yang ia ucapkan bisa dimengerti oleh siswa.

Rumusnya sederhana, kalau siswa mengerti maka mereka akan perhatian. Jikalau tidak paham, mereka malah ngantuk dan bahkan melakukan keusilan demi mencari perhatian. Hemm

5. Tampil di Hadapan Siswa Sebagai Guru yang Rendah Hati
Sejatinya gaya mengajar guru itu beda-beda. Perbedaan tersebut tidak lepas dari tipe kepribadian guru, latar belakang, pengalaman, hingga pandangan mereka terhadap siswa.

Meski begitu, satu hal yang pasti bahwa semua guru perlu tampil di hadapan siswa sebagai pendidik yang rendah hati, tidak memandang rendah siswa, bersikap lemah lembut, serta memiliki manajemen pengendalian diri yang apik.

Kita sama-sama tahu bahwa kadangkala masalah yang menimpa guru cukup untuk membuat hati mereka terluka. Tapi, biar bagaimanapun keadaannya, profesionalisme wajib untuk ditinggikan. Soalnya, siswa juga tidak bakal suka melihat gurunya tampil murung.

***

Hari ini, media komunikasi kian canggih. Siswa bisa mendapatkan ilmu dari mana saja. Tapi, khusus pada pembelajaran di kelas, guru perlu membangun komunikasi efektif. Jangan malah siswa lebih mengerti kata-katanya Google Assistant daripada penjelasan guru.

Salam Semangat.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika

Taman baca: Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung:Refika Aditama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun