Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jemput Keutamaan Bulan Sya'ban, Lalu Sambutlah Ramadan dengan Sukacita

16 Maret 2021   18:20 Diperbarui: 16 Maret 2021   18:59 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambut Ramadan dengan Sukacita.Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Tidak sedikit pabrik dan perusahaan tutup sehingga mayoritas pekerja serabutan mati-matian mempertahankan hidupnya. Padahal, sekarang sudah bulan Sya'ban, mereka malah kesusahan mencukupi kebutuhan hidup untuk menyambut Ramadan.

Begitu prihatin rasanya kita. Maka dari itulah, zakat, sedekah, infak dan bantuan-bantuan lainnya sangat penting untuk kita berikan kepada mereka yang membutuhkan. Momentumnya ada, yaitu bulan  Sya'ban dan semoga ini jadi peluang amal yang besar bagi kita semua.

Sambutlah Ramadan dengan Sukacita

Walaupun dirundung badai pandemi, agaknya kita tetap harus berbesar hati dan menerima bahwa kedukaan ini adalah salah satu bagian dari ujian Allah. Menerima dengan lapang dada sembari berjuang untuk memperbanyak amal-amal saleh adalah jalan terbaik daripada keluh.

Terang saja, tidak sedikit orang di luar sana yang malah mencaci virus corona, menghina ulama, takabur berlebihan, bahkan sampai menghujat Tuhan karena kesusahan yang dialami.

Tidak hanya sampai di situ, beberapa orang pula memanfaatkan kesusahan ini untuk kepentingan politik dan keuntungan pribadi. Lihat saja, sudah berapa banyak berita penimbunan masker dan penjualan hand sanitizer palsu di tahun kemarin. Ini sungguhlah keterlaluan.

Semoga kita tidak termasuk salah satu dari mereka. Ini bulan Sya'ban, semestinya kita memperbaiki dan memperbanyak amal. Bisa dengan membagi masker, tidak memborong sembako di toko, serta mulai memperbanyak memberi sedekah kepada fakir miskin.

Selain itu, kembali untuk menyikapi Covid-19 kita juga perlu berhemat. Berhemat juga merupakan salah satu bentuk solidaritas kita terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan.

Jujur saja, banyak orang di luar sana yang hanya mampu membeli gula pasir seperempat kilogram. Begitu pula dengan beras, minyak dan sembako lainnya. Maknanya, jangan pula kita habiskan barang-barang langka nan mahal bagi mereka yang butuh ini untuk kepentingan pribadi, sedangkan kita mampu.

Kasihan dengan mereka yang saat ini kerja hingga berdarah-darah hanya untuk mencukupi kebutuhan hariannya. Untuk persiapan sembako di bulan Ramadan, mungkin mereka belum terpikirkan, bahkan sama sekali. Maka darinya, marilah kita mulai berhemat.

Terakhir, hingga hari ini kita dan pemerintah terus berupaya untuk menepis corona dari Bumi Pertiwi. Maka darinya, dukunglah pemerintah sepenuhnya. Jangan pula berjalan beda jalur dan memancing corona untuk bersemayam di Indonesia.

Belajar dari rumah, kita ikuti. Bekerja sembari mematuhi protokol kesehatan, kita usahakan. Hidup bersih dan cuci tangan, kita berlakukan. Dukung semua, agar kita bisa terbebas dari pandemi mengerikan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun