Sya'ban telah tiba, tapi pandemi belum segera ingin menyingkir dari kediaman Bumi Pertiwi. Hingga hari ini, segenap ikhtiar berupa penegakan disiplin hingga tindakan pencegahan penyebaran virus terus diupayakan.
Masker sudah menjadi "sahabat" sebagian wajah, dan berbarengan dengan itu tiap-tiap diri terus berusaha mempertahankan rutinitas serta pola hidup sehat.
Sebenarnya kita segera ingin badai kengerian ini segera berlalu. Jika saja dihitung, ternyata Ramadan akan kita datangi tidak sampai 4 minggu lagi. Berarti sekarang, kita sudah duduk di bulan Sya'ban sembari berharap bisa menyambut Ramadan dengan keceriaan.
Sholat Tarawih berjamaah, berbuka bersama, takbir menyambut Ramadan, tadarusan, hingga kultum Ramadan, siapa yang tidak senang dengan masa-masa penuh kerinduan tersebut.
Biarpun kadang anak-anak sukanya main petasan, tapi itu tidak mengusik keceriaan, apalagi keutamaan bulan Ramadan. Soalnya, di sebalik usikan anak-anak Allah titipkan kepada kita pahala sabar. Asal kita mau menjemputnya.
Meski begitu, tunggu dulu!
Karena saat ini kita masih berdiam di bulan Sya'ban, ada baiknya kita terus bermunajat doa dan memperbanyak amal ibadah. Selain untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadan, kita juga berusaha memantapkan diri dalam taqwa.
Perbanyak Amalan di Bulan Sya'ban, Jemput Keutamaannya
Hari ini kita sudah berpijak di minggu pertama bulan Sya'ban. Seperti yang tercantum di banyak bahan-bahan literasi, Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal saleh seseorang. Karena itu, sangatlah baik jika memanfaatkan momentum ini.
Sejenak, kita bisa bersandar pada hadis Nabi:
"Dari Usamah bin Zaid ra berkata, aku bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah SAW, aku tidak melihatmu berpuasa sunnah di bulan-bulan lainnya (sebanyak) engkau berpuasa di bulan sya'ban?' Beliau bersabda, 'Ia merupakan bulan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara rajab dan ramadan. Dan sya'ban merupakan bulan diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah SWT, dan aku ingin ketika amalku diangkat dan dilaporkan kepada Allah, aku dalam keadaan berpuasa.' (HR. Nasa'i)