Apa, Pacaran?
Bisa jadi nenek moyang kita dahulu belum sepenuhnya mengerti dengan apa itu pacaran. Gegara susahnya perjuangan mengarungi samudera kehidupan, mereka disibukkan dengan aktivitas bertahan hidup. Tetapi, lebih bisa jadi lagi kalau mereka memanglah tidak ingin memahami tentang apa itu pacaran.
Berbeda halnya dengan hari ini, detik ini, nuansa anggapan maupun gaya pergaulan jadi serba beda banget. Bila kita lemparkan kata pacaran, seluruh generasi z dan Aplha bakal segera unjuk gigi sembari saling mengakui bahwa mereka punya pacar.
Seluruh golongan usia berasa terpapar virus. Jangankan SMA, anak kelas 2 SD saja sudah paham betul tentang apa itu pacaran serta bagaimana caranya menggaungkan sikap cool di depan lawan jenis. Duh, keren. Style hari ini gituloh. Sementara itu, baca novel juga masih mengeja. Upss
Tetapi bila terus ditilik secara logis, tampaknya pacaran lebih banyak mudarat daripada khasiatnya.
Bisa jadi tidak sedikit orang bersaksi kalau dengan pacaran dirinya hendak termotivasi dan memiliki semangat yang menggebu. Ya, barangkali mereka setiap pagi selalu sarapan roti yang berselaikan gombalan.
Gombalan sejatinya bukanlah landasan yang kuat untuk dijadikan alibi logis kenapa seorang butuh banget dengan yang namanya pacaran.
Jujur saja, segenap diksi indah kadangkala tidak bertahan lama. Akan tiba masanya kata itu basi serta terpaksa dibuang gara-gara si dia sakit kaki. Eh, sakit hati. Sakit hati gegara ketahuan punya simpanan. Cihui!
Sakit kan, jika ketahuan? Belum diulas sudah ada setumpuk alasan logis kenapa kita tidak butuh pacaran. Ingin dilanjutin? Baiklah, mungkin kamu bakal setuju dengan alasan berikut ini:
1. Pacaran Itu Buang-buang Waktu serta Biaya
Sesungguhnya, waktu hidup di dunia ini sangat disayangkan bila kita habiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Termasuklah kegiatan pacaran. Kenapa?