Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kabar Langit yang Mulai Asing

1 Februari 2021   20:00 Diperbarui: 1 Februari 2021   20:11 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu sekali segenap kabar langit telah jatuh menghampiri bumi. Batu demi batu, kayu demi kayu, daun demi daun, lalu menjadi kertas. 

Berita itu benar. Tidak pernah salah hingga hari esok. 

Bagaimana langit membiru. Seperti apa tangis gemuruh memilu. Mengapa hatimu sekeras palu. Terjawab makmur dalam buku. 

Kabar langit jadi ramai hingga diri tak sempat lagi memangku dagu. 

Kening jadi susah terlepas dari tanah, sedangkan ubun-ubun menderu kepada langit. Ingin selalu berterima kasih atas nikmat. 

Tapi kini, kabar langit mulai menjadi asing. Sebongkah pasir mulai akrab dengan salju. Sebidang tanah mulai dekat dengan air bah. 

Sedangkan lidah? 

Terus kelaparan mencerca dalil. Kehausan ingin meminum argumen kerdil. Lalu kekenyangan karena kelamaan mendengar ceramah dalam gigil.

Langit biru ingin menghitam. Sedih melihat tanah. Semakin tandus tersiram cerca. 

Ternyata kabar langit mulai menjadi asing. Sulit menerima kebaikan walau dalam hening. Bahkan kebenaran saja diingkari demi membuat orang pening. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun