Sebenarnya, 4-5 tahun ke belakang aku lebih tertarik dengan para entertainer yang berkecimpung di dunia Stand Up Comedy. Mereka lucu, absurd, bahkan jokes yang digaungkan begitu original. Tapi sejak triwulan terakhir tahun 2020 hinggalah hari ini, aku mulai tertarik dengan Alip Ba Ta.
Alasanku mulai enggan pedekate lebih jauh dengan para pelawak? Tidak banyak, malahan cuma satu. Yaitu, pelawak kekinian sejauh pandangku lebih banyak kesan merundungi dirinya maupun orang lain daripada meracik sindiran edukatif yang bernada lucu.
Beda dengan hiburan dari segi pemain gitar ala fingerstyle. Bukan lucu yang didapat, melainkan kekaguman atas segenap skills yang ditampilkan.
Dulunya saat bermain gitar dan nge-band, aku lebih suka mempelajari melodi dengan segenap efek daripada menambah variasi rythm gitar alias gitar ritem.
Gegara liat skills Alip Ba Ta, aku jadi menyesal. Menyesal karena aku baru sadar bahwa gitar biasa bisa dimainkan sehebat itu. Hahaha
Iya, benar. Baik itu permainan akustik maupun fingerstyle, pada dasarnya kedua teknik ini tidak terlalu jauh berbeda. Gitarnya sama-sama tidak butuh efek, namun gaya bermain ala fingerstyle cenderung lebih luwes karena pemainnya bebas meniru ketukan drum, bass, hingga efek melodi.
Meski gitaris fingerstyle dikaruniai kebebasan genjrang-genjreng gitar, tidak banyak dari mereka yang mampu menghibur.
Terang saja, kalau irama gitar ala fingerstyle tidak banyak variasi atau bahkan sangat mirip dengan lagu aslinya, maka penonton bakal bosan. Tapi... Alip Ba Ta berbeda. Skill-nya luar biasa, aku tak bisa menebak berapa tahun dirinya mengasah kemampuan bergitar hinggalah seperti itu.
Lebih Dekat dengan Alip Ba Ta
Nama asli "Alif Ba Ta" ialah Alif Gustakhiyat. Pemuda yang tahun ini memasuki usia 32 tahun berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, dan profesi sehari-harinya ialah sebagai operator forklift.
Menurut keterangan yang aku nukil dari Suara.com, Alip Ba Ta perlahan mulai dikenal publik sejak tahun 2018. Ketika itu, Alip mulai membuat channel YouTube dan konsisten mengunggah video aransemen lagu ala fingerstyle, baik itu lagu musisi dalam negeri hingga luar negeri.
Sampai hari ini, akun YouTube Alip Ba Ta boleh dikatakan sukses besar. Bagaimana tidak, followers-nya sudah menyentuh angka 3,69 juta. Selain itu, eksistensi Alip makin mentereng karena aransemen beliau sering diapresiasi oleh musisi terkemuka luar negeri.
Sebut saja seperti gitaris A7X alias Avenged Sevenfold, Synyster Gates, hingga Herman Li selaku gitaris Dragon Force. Sungguh apresiasi yang luar biasa bagi gitaris fingerstyle sederhana seperti Alip Ba Ta.
Aku sendiri sejatinya belum lama mengenal Alip Ba Ta. Video pertama Alip Ba Ta yang aku tonton adalah lagu My Heart Will Go On, nyanyian Celine Dion. Video itu pun aku temukan di fitur Watch Facebook.
Awalnya aku tak tertarik, namun dengan banyaknya jumlah views di FB tersebut, aku coba tonton hingga tuntas. Dan ternyata.... Alip Ba Ta memainkan gitar ala fingerstyle sembari meniupkan recorder dalam satu waktu.
Jelas aku takjub bin kaget. Aku malah heran, jari-jari kirinya sudah sekeras apa hingga mampu membunyikan dawai gitar tanpa harus dipetik, padahal hanya gitar akustik biasa yang dibekali dengan steel string alias senar baja. Sungguh teknik hummer on dan pull off tingkat tinggi.
Jadi, wajar saja bila kemudian views video aransemen lagunya Celine Dion itu sudah menembus angka 11 juta penonton. Orang-orang pasti kaget bin terpukau melihat peragaan teknik ala Alip.
Syahdan, skill "dewa" fingerstyle ala Alip Ba Ta juga aku temukan pada lagu campusari Nyidam Sari ciptaannya Anjar Any. Iya, sejak awal langgam tersebut dilagukan, Alip Ba Ta memadukan teknik natural harmonics dan artificial harmonics secara bersamaan. Jujur saja, teknik ini menurutku susah banget, Bro.
Secara, untuk memeragakan teknik natural harmonics saja kita perlu menggunakan jari kiri sebagai penghasil harmonics, sedangkan jari kanan ditugaskan untuk memetik dawai. Nah, kalau digabung dengan artificial harmonics?
Berarti jari kiri menghasilkan harmonics, sedangkan jari kanan bertugas memetik dawai sembari menghasilkan harmonics pula. Bingung? Mungkin praktiknya bisa dilihat pada video Alip Ba Ta berikut ini:
Bagaimana, susah, kan? sangat! Hahaha. Sedangkan aku saja yang sempat berlatih gitar dan fokus nge-band kewalahan menggunakan teknik natural harmonics secara sempurna, apalagi diracik ala fingerstyle. Hemm.
Meski begitu, hebatnya Alip Ba Ta menguasai berbagai teknik dan improvisasi fingerstyle ini secara ototidak. Di sisi yang sama, dirinya juga terlihat dan tampil sederhana di setiap video-video lagu aransemen yang disajikan.
Aku yakin, gegara kesederhanaan itulah para penonton betah menyimak dan mendengar aransemen ala Alip. Alip Ba Ta terlihat sangat menikmati permainan gitarnya, pun didukung dengan mimik wajah yang seirama dengan nada. Hemm. Jadi adem.
Terakhir, di sebalik kesederhanaannya, Alip Ba Ta juga sering menyajikan lagu-lagu daerah asli Indonesia. Itulah salah satu hal penting yang membuat dirinya beda dengan para fingerstyle lainnya. Jadi, wajar saja bila kemudian hampir semua videonya ditonton lebih dari satu juta orang.
Aku rasa, di tahun 2021 ini Alip Ba Ta bakal makin tenar. Secara, pujian terhadap dirinya datang dari banyak musisi hebat luar negeri.
Andai Alip mampu meningkatkan kemampuan public speaking dan bahasa Inggrisnya, aku yakin dirinya bakal lebih viral. Tapi, di sisi yang sama, aku tetap bangga karena ketenaran Alip sebagai entertainer berangkat dari aransemen yang original dan kesederhanaan.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H