Sebagai tambahan kisah, dalam wawancara eksklusif bersama Three Brother's bulan Oktober 2020 kemarin, Om Ewan selaku gitaris sempat bercerita bahwa, dulu saat keluarga mereka sedang kesulitan, Ibunya rela menjual satu gram untuk ongkos pergi audisi di Palembang.
Naik kereta ke pula Palembang bukan naik kereta ekonomi, tapi naik kereta yang murah. Mirisnya, ketika sampai di Palembang, Â Ewan berkisah bahwa Three Brother's sudah tidak ada uang lagi. Karena sudah galau akhirnya mereka nekat keluar dari jalur "kebenaran".
Pasukan Three Brother's lalu memesan hotel yang paling mahal bin mewah. Mereka berkata kepada petugas hotel bahwa Three Brother's akan ada show sehingga ingin booking hotel dulu, sedangkan bayarnya nanti, di hari kemudian.
Meski begitu, semangat tiada putus asa malah berbuah manis. Grup satu darah yang terdiri dari tiga bersaudara Edi, Weli, dan Ewan yang tampil di depan juri (salah satunya Athur Kaunang) berhasil merengkuh juara satu sekaligus mewakili wilayah Sumbagsel menuju ke Surabaya.
Ketika berada di Surabaya, mereka malah disambut bak superstar, padahal di Curup mereka mengaku hanya hidup biasa-biasa saja.
Begitulah. Single cadas Setan Morfin dengan syair yang dibuat oleh Alm Tatang Ricky menggelora di tahun 1991 sekaligus membuat Three Brother's duduk sejajar dengan top band rock lainya seperti Kaisar, Cassanova, Phytagoras, Sahara, hingga Valhalla.
Terkait dengan single Setan Morfin sendiri, lagu ala rock ini begitu getir menasihati para generasi muda agar tidak mendekati narkoba dan "teman-temannya". Diawali dengan "teriakan" lengking cadas nan indah, lagu Setan Morfin semakin asyik didengar dengan paduan skill bass ala Om Edi.
Sebagai tambahan, selain single Setan Morfin, Three Brother's pun mendulang kesuksesan yang sama bersama single Cakrawala yang diikutkan dalam festival rock nasional ke-8, juga masih di Surabaya. Pasukan The Power Metal berhasil merengkuh prestasi 10 finalis terbaik.
Meski demikian, waktu itu formasi skuat berubah. Vokalis yang sebelumnya diisi Alm Tatang saat itu berganti menjadi And Lala serta hadir pula Om Rudi selaku bassis.
Dan hari ini, pasukan Three Brother's masih cukup aktif. Sejak tahun 1979 sampai 2021, berarti eksistensi mereka sudah memasuki usia 42 tahun. Keren. Rock memang never die, ya!
Rock memang tiada habisnya, tiada matinya. Suara lengking ala Alm Tatang murni tanpa filter. Tidak hanya mengguncang GOR Pulosari, melainkan juga membangkitkan gairah kebanggaan di Bumi Pat Petulai.