Rawan banget memang. Kalau tidak motor kita yang rusak, keseimbangan pasti terganggu dan kecelakaan bisa saja terjadi. Tapi, semoga aman-aman saja, ya. Fokus dan kewaspadaan tetap nomor satu.
Terakhir, karena perjalananku menuju ke sekolah cukup jauh di tengah musim hujan, akhirnya aku bertukar mantel alias jas hujan. Kemarin di musim kemarau, aku suka bawa mantel kresek seharga sepuluh ribuan. Tapi sekarang?
Aku tukar mantel, mau bawa mantel yang tebal sekaligus sandal jepit. Iya, begitu. Kasihan sepatuku yang sering kebasahan. Jika aku kebasahan, sepatuku jadi ember penampung air, ah, lengkap sudah.
Maka darinya, ketika aku bepergian ke sekolah, mantel dan sandal jepit tak boleh tinggal. Kalau tinggal, alamat bahaya. Itulah yang mungkin dijadikan alasan oleh beberapa orang untuk urung datang ke tempat kerja. Eh!
Sudah, ya. Sebatas ini dulu. Saat ini musim hujan, aku juga masih jomlo, dan sekolahku jauh. Ah, lengkap sudah! Iya, lengkap sudah, tapi bukan berarti aku menyerah dengan keadaan. Ini tantangan, Bro. Gaskeeun bin Gaspool.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H