Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Musim Hujan, Jomlo, Sekolah Jauh: Ah, Lengkap Sudah!

5 Januari 2021   21:59 Diperbarui: 6 Januari 2021   04:08 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedia tali jemuran tambahan di ruangan belakang rumah demi menjemur pakaian yang belum kering. Dok. Ozy V. Alandika

Barangkali rekan-rekan sekalian ada yang pernah mengalami kisah sepertiku, kisah sering melakukan perjalanan tanpa mengenal cuaca.

Maka darinya, salah satu saran yang bisa kubagikan adalah, jangan mengerem secara mendadak ketika hujan. Apalagi jika dirimu sedang berada di tikungan. Sabar-sabar saja mengendarai motor, jika memang dirimu tetap ingin melakukan perjalanan di tengah hujan.

Ketika jalanan licin, ban dengan "duri" setebal apapun tetap akan terpeleset. Sebenarnya jalan terbaik ialah menunggu hujan reda. Tapi terkadang, menunggu itu membosankan, bukan? Apalagi tujuan perjalanan masih jauh.

Dan di bulan ini, kisahku juga masih sama. Meskipun sudah cukup jarang bolak-balik ke kota Bengkulu, aku masih sering melakukan perjalanan jauh. Alasannya, karena tempat kerjaku yang lumayan jauh.

Aku mengajar di kabupaten Kepahiang, sedangkan aku menetap di Curup. Jarak dari rumahku ke SD sekitar 40-an KM lebih, yang biasanya aku tempuh selama 45 menit hingga 1 jam perjalanan.

Ngebut, dong? Iya. Tapi sesekali (sering), sih. Tiap hari? Sebelum pandemi, iya. Tapi bulan ini tidak tiap hari karena sekolah kami masih menggelar PJJ.

Dan lucunya, sejak bulan Desember 2020 kemarin aku sering pergi ke sekolah di tengah guyuran hujan, pulang dari sekolah juga kehujanan, tapi ketika sudah stand by di sekolah, hujannya malah berhenti. Ngeselin! Seakan-akan aku ini biangnya hujan saja. Padahal jomlo fisabilillah! Eaaaaa...

Kendati demikian, semangat mengajar masih stabil. Toh masih hujan air, belum hujan mutiara. Tapi...benar loh. Pernah kejadian, kira-kira 4 bulan yang lalu. Aku pulang sekolah di tengah hujan. Gegara jalanan penuh air, alhasil ban motorku sempat mencium lubang yang cukup dalam. Bukan semata salahku, karena memang lubang itu baru, sedangkan aku sudah hapal kondisi jalannya.

Syahdan, apa yang terjadi? Pelek motorku pengkang alias bengkok. Duh, nasib jomlo! Keesokan harinya, aku lekas ke bengkel dan ganti pelek. Wow, setengah juta lebih, Bro maharnya. Hemm.

Pelek masih baru, nih. Ehem. Dok. Ozy V. Alandika
Pelek masih baru, nih. Ehem. Dok. Ozy V. Alandika

Tapi tak mengapa. Di sini ada pelajaran untukku, untukmu, dan untuk kita bahwa ketika musim hujan tiba, kita perlu waspada dengan lubang-lubang yang ada di jalan raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun