Baru-baru ini Mas Mendikbud telah menghapus "kewajiban" pembukaan pembelajaran tatap muka. Aku rasa, keputusan itu sangat bijaksana karena tidak semua sekolah punya fasilitas yang lengkap dari sisi protokol kesehatan.
Bahkan, di sekolahku keistiqomahan dalam berjuang harus terus ditinggikan. Terang saja, di desa yang cukup pelosok, cukup ruwet menanamkan pengertian akan pentingnya kesehatan. Apalagi kepada siswa SD.
Di sekolah tempatku mengajar, Satgas Covid-19 satuan pendidikan sudah ada, namun pengertian sekaligus sosialisasi kepada siswa harus terus digaungkan.
Walaupun pertemuan kami masih dengan sistem luring seminggu sekali, masih banyak aku temukan siswa yang datang kepadaku seraya berkata, "Pak, Salam, Pak. Pak, Salam," sembari menjulurkan tangannya.
Sontak saja kutolak, walaupun sekolah kami aman. Aku berkisah seperti ini karena sejatinya tidak mudah membangun pengertian kepada siswa, terlebih jika siswa tersebut kurang diperhatikan oleh orangtuanya. Jadi, pihak sekolah juga turut bertanggungjawab dalam menyampaikan.
Sebagai penutup tulisan ini, aku rasa koordinasi, kolaborasi, disiplin diri, hingga empati terhadap kesehatan perlu terus dijalin. Mudah-mudahan tahun 2021 segera menemukan titik cerah.
Salam.