Seminggu yang lalu, desaku yang awalnya bersih dari paparan covid-19 akhirnya mengonfirmasi kasus pertama positif Corona. Pasien yang dikonfirmasi adalah seorang pedagang sayur yang setiap harinya sering bolak-balik dari ibukota provinsi (Bengkulu) dan Curup.
Masih di waktu yang hampir bersamaan, desa sebelah di tempat mengajarku juga mengonfirmasi kasus positif covid-19 yang pertama. Setelah ditelusur, ternyata virus tersebut menular dari perkumpulan jamaah tabligh yang sering bertamu dan berjabat tangan ke rumah-rumah warga.
Barangkali temuan kasus seperti ini cukup dilema. Terang saja, bukankah kegiatan salam, sapa, sekaligus jabat tangan merupakan anjuran etika? Bahkan sangat dianjurkan dalam Islam.
Tapi, kalau kita menimbang salah satu kaidah Maslahah Mursalah dalam Islam, maka anjuran berjabat tangan seharusnya sudah gugur semenjak adanya pandemi.
Hanya saja, ya, mindset bahwa tidak berjabat tangan itu kurang sopan masih cukup menggerola di kalangan masyarakat kita. Dengan dalih, "aku sehat, kok. Bebas corona!"
Hati-hati dengan "Serangan" Virus Mutasi di Sekitar Kita
Meski "langit mendung" sedang menghampiri negara Inggris serta berbagai negara lainnya yang telah mengonfirmasi varian baru virus corona, kita sebagai warga Indonesia tak perlu terlalu tinggi menabung gelisah. Meski begitu, rasa cuek terhadap kesehatan juga harus ditepis sejauh mungkin.
Jujur saja, tanpa adanya pandemi pun masing-masing kita terkadang masih rentan terserang virus alias penyakit, kan? Maka dari itu, kunci hidup sehat semuanya berawal dari mindset, persepsi, sekaligus prasangka.
Maksudku, niat untuk senantiasa sehat harus terus digaungkan sembari ditabung dengan doa. Sedangkan implementasi berupa rutin cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, siap hand sanitizer, hingga siap-siap disuntik vaksin adalah perwujudan dari mindset sehat itu sendiri.
Dan di sisi yang sama, ketika pemerintah sudah mengumumkan opsi penutupan jalur masuk bagi WNA sejak awal Januari 2021, Â dan pihak kemenkes rutin melakukan sidak rumah sakit, kita juga perlu ikut "berjuang" mencegah penularan virus corona dari rumah, keluarga, sekolah, hingga lingkungan kerja.