"Melewati minggu kedua setelah kisah ambyar gagal lolos ke fase knock-out Liga Eropa, Inter Milan diam-diam mulai Move On. Lukaku dkk sepertinya memang tak ada pilihan lain. Antonio Conte tetap jadi Nakhoda yang baik hati."
Menang 3-1 atas Cagliari dan unggul 1-0 kontra Napoli sepertinya menjadi angin segar bagi Nerazzurri. Kemenangan dua kali berturut-turut dengan nilai 6 poin tersebut serasa membangkitkan gairah Inter Milan untuk menduduki tahta tertinggi di klasemen Serie A.
Di sisi lain, irama konsistensi tersebut seakan menyelamatkan muka Conte dari "terjangan" manajemen Nerazzurri. Bagaimana tidak, "orang dalam" Inter Milan sudah pasti terjangkit kegalauan semenjak hasil minor gagal berlaga di fase gugur Liga Champions, pun di Liga Eropa.
Barangkali puncak kegalauan itu sampai ke tahap pergantian pelatih. Tapi, mengingat Inter Milan masih ada "utang" gaji terhadap pelatih Inter yang sudah dipecat sebelumnya, maka opsi "menyingkirkan" Conte tak bisa dipetik.
Meski demikian, semenjak "kisruh intern" dengan manajemen Inter mencuat, tepatnya pada awal Agustus 2020 lalu, penampilan Inter Milan di lapangan jadi cenat-cenut. Conte sepertinya "setengah hati" menakhodai Handanovic dkk, dengan gaya permainan keras kepalanya.
Beruntung kisruh tersebut berakhir adem. Kalau tensi terus memanas, barangkali Allegri atau Pochettino sudah mengisi kursi panas Inter hari ini. Terang saja, kisruh internal biasanya lebih berpengaruh secara fundamental dibandingkan kisruh di luar klub.
Contohnya, keusilan Marcelo Brozovic yang mabuk di jalan dan menerobos lampu merah pada pertengahan Juli 2020 lalu. Meskipun Brozo disangki oleh manajemen Inter, posisinya sebagai starting line up di setiap laga Nerazzurri tidak tertanggu.
Tapi, lagi-lagi hal tersebut adalah kisah lama. Toh, Inter Milan juga masih berkesempatan penuh untuk merengkuh trofi Coppa Italia maupun title scudetto di Serie A. Perjalanan Liga memang masih panjang, tapi beban Inter untuk mengarungi perjuangan relatif lebih lapang.
Ketika Juventus, Atalanta, AC Milan, hingga AS Roma masih harus berbagi fokus ke Serie A dan fase gugur Liga Eropa, pasukan Antonio Conte malah lebih fokus untuk menggusur AC Milan dari puncak klasemen sementara Serie A.
Cihui, Inter Milan Diam-diam Mulai Move On!
Sebelum laga kontra Spezia, Inter Milan memiliki catatan apik di kancah Serie A. Dari 6 pertandingan terakhir, Lukaku dkk berhasil meraih 5 kemenangan dan 1 hasil imbang. Di luar dari catatan minor di Liga Champions, sejatinya kondisi Inter sedang baik-baik saja.
Meski begitu, Antonio Conte selaku nakhoda Inter Milan sepertinya belum move on sepenuhnya. Mari kita ulik lagi pernyataan beliau dalam konferensi pers sebelum laga kontra Napoli pada 15 Desember 2020 lalu.
"Saya tersenyum ketika mendengar sesuatu tentang kewajiban ini. Banyak tim yang ingin menjadi protagonis," ujar Conte sebagaimana dikutip di laman inter.it
Bersandar pada pernyataan tersebut, agaknya Conte belum berani berbicara lebih keras tentang Scudetto. Pelatih yang cukup sering berteriak di pinggir lapangan ini lebih memilih cari aman dan berlindung di belakang kalimat "kami ingin meningkatkan diri."
Ketika kita melihat kembali komposisi skuat Inter Milan, agaknya pernyataan Conte memang sudah sewajarnya. Terang saja, meskipun sudah cukup mewah dan "ramai", sebenarnya para pemain Inter Milan yang tersedia di ruang ganti tidak sedang baik-baik saja.
Lihat saja Alexis Sanchez. Sebagai seorang striker penyegar lini depan Inter agar tak kelelahan, jasanya tak bisa terus dipakai. Bahkan, setelah tampil penuh sebagai starter pada laga kontra Cagliari (13/12/2020) Alexis harus kembali menepi gegara cedera.
Pun demikian dengan keadaan lini gelandang Nerazzurri. Stefano Sensi selaku gelandang lincah belum sepenuhnya fit, Arturo Vidal juga begitu, sedangkan Christian Erisken sampai saat ini lebih sering diisukan pindah dari Inter Milan daripada dipasang sebagai starter.
Tapi, lagi-lagi isu tetaplah isu. Pada kenyataannya, Inter Milan diam-diam mulai move on menata tim dan klasemen supaya tampil lebih konsisten.
Perwujudan move on Lukaku dkk bisa disandarkan dari hasil terbaru pertandingan Inter Milan kontra Spezia pada Minggu (20/12/2020) malam. Hasilnya? Pasukan Antonio Conte menang "santai" dengan skor 2-1.
Adapun gol Inter masing-masing dicetak oleh Archraf Hakimi pada menit ke-51, dan ditutup oleh penalti sang "Big Rom" Romelu Lukaku pada menit ke-71.
Alhasil, catatan terbaru Inter adalah 6 kemenangan berturut-turut di Serie A dengan mengumpulkan total 30 poin dan duduk di peringkat kedua klasemen Serie A.
Di sisi sebelah, tetangga Inter, yaitu AC Milan juga meraih kemenangan dengan skor yang sama, 2-1 di kandang Sassuolo. Meskipun tanpa kehadiran Ibrahimovic, klub yang juga sekota dengan Inter Milan ini sepertinya masih ingin duduk nyaman di puncak klasemen.
Tinggal menunggu waktu, apakah move on Inter Milan akan berbuah konsistensi hingga akhir musim? Waktu yang akan menjawab.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H