Berarti kalau kita baca dengan santai, barangkali tidak sampai menghabiskan waktu satu menit, kan? Pidato Mas Nadiem dalam momentum HGN 2019 tidak sampai 2 lembar. Hanya 1,5 lembar.
Bila saya boleh membandingkan pidato Mas Nadiem dengan pidato Pak Muhadjir pada HGN 2018, maka isi pidato Pak Muhadjir hampir tiga kali lebih panjang daripada isi pidato Mas Nadiem, yaitu lebih dari 1.000 kata.
Syahdan, tidak sekadar jumlah, ternyata isi pidato Mas Nadiem di HGN 2019 hampir mirip seperti pesan cinta dari seorang Menteri kepada para guru di seluruh penjuru bumi Indonesia.
Sebagai seorang guru, waktu itu saya sendiri pun sempat menulis pesan cinta balasan dalam bentuk artikel sederhana di Kompasiana dengan judul: Pidato Nadiem untuk Hari Guru, 5 Perubahan Kecil Itu Sangatlah Berarti, Pak!
Pidato Sang Mendikbud yang sering meninggikan visi digitalisasi tersebut memang menyentuh hati para guru karena tiap-tiap paragraf yang disajikan seakan tepat sasaran alias "to the point", Â tidak muluk-muluk menimba harapan, tidak banyak teori, serta sesuai dengan fakta di lapangan.
Bersandar pada gagasan tersebut, kiranya sangat wajar bila para guru serta netizen merasa tersentuh, terkesan, hingga tergugah semangatnya.
Lha, memangnya pidato Pak Muhadjir untuk HGN 2018 kurang menggugah? Sederhananya, kalau tidak viral, berarti kurang menggugah, kan. Di dalam pidato HGN 2018 tersebut tertuang cukup banyak teori dengan sajian paragraf yang cukup untuk membuat mata menjadi lelah.
Padahal, masyarakat pada umumnya akan sangat terkesan bila seorang nahkoda alias pemimpin berbicara tentang fakta, fenomena, serta gejala yang terjadi di lapangan. Guru pun demikian, karena guru adalah masyarakat juga.
Lalu, mengapa kok pidato Mas Nadiem kali ini tidak "seheboh" dan seviral tahun 2019? Agaknya, bolehlah kita ulik sedikit butir-butir harapan yang tertuang dalam pidato Mas Nadiem untuk HGN 2020.
Mengapa Pidato Mas Nadiem Kali Ini Tidak "Seheboh" Tahun Kemarin?
Agaknya, salah satu alasan terbesar mengapa pidato Mas Nadiem di HGN 2020 tidak seheboh tahun kemarin ialah karena pandemi.