Dalam kegiatan mengajar, guru juga ingin meraih kemenangan berupa kesuksesan siswa dalam memahami serta memaknai materi ajar untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemenangan ini boleh kita sebut "goal" dari pembelajaran.
Mengapa naluri dan teknik mengajar itu sangat dibutuhkan oleh guru? Sederhananya. Dengan memiliki naluri mengajar yang tinggi, seorang guru akan senantiasa mengajar tidak hanya berdasarkan teori buku semata.
Ketika melihat papan tulis masih penuh corat-coret, guru bisa mengajarkan tentang kepedulian terhadap ruang kelas.
Ketika melihat siswanya makan sesuap nasi, guru bisa menuangkan pengetahuan tentang asal-usul nasi, luas dan lebar sawah, hingga perhargaan tinggi terhadap para petani.
Kemantapan teknik mengajar juga demikian. Sejatinya, beragam strategi, pendekatan hingga metode ajar yang tertuang dalam berbagai buku itu hanyalah teori.
Tanpa teknik, RPP yang dibuat guru dengan mencantumkan strategi dan metode ajar hebat, belum tentu akan benar-benar hebat ketika diterapkan. Di "dunia" kelas, ada-ada saja masalah tak terduga yang datang, serta senantiasa memusingkan kepala guru.
Kelas berukuran 4x4m maupun kelas virtual itu sesungguhnya adalah ruang bagi guru untuk memasukkan seluruh isi dunia. Oleh karenanya, akan muncul beragam situasi dan kondisi yang bisa jadi menyusahkan guru untuk meraih "goal" pembelajaran.
Semakin kaya teknik dan semakin tajam naluri seorang guru, maka secara otomatis isi kelas akan semakin luas dengan dunia. Tidak hanya sekadar pajangan papan tulis, pot bunga, juga hiasan gorden penuh warna.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H