Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tidak Sulit, Begini Kiat Menanam Cabai Rawit di Pekarangan Rumah

27 Oktober 2020   20:38 Diperbarui: 10 November 2022   23:02 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan bekas wadah mi instan untuk menanam cabai rawit (Dok. Ozy V. Alandika)

Kamu suka makan cemilan dan gorengan bersamaan dengan cabai rawit, kan? 

Suka dong ya. Pastinya begitu. Kalaupun ada yang kurang suka makan gorengan bersamaan dengan cabai rawit mentah, setidaknya sang bunda di rumah suka buat sambal pakai cabai rawit. Biar lebih hot!

Tapi, kalau kita melihat eksistensi cabai rawit hari ini, agaknya tanaman yang bernama ilmiah Capsicum annuum 'Bird's Eye' ini benar-benar sedang hot deh. Sudah rasanya pedas, harganya pun kian pedas!

Berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Senin (26/10/2020), rata-rata harga cabai rawit nasional mencapai Rp39.300 per kg. Ngeri banget kan harganya! 

Padahal mulai besok kita akan memasuki hari-hari libur panjang dalam suasana WFH. Berarti, kebutuhan akan cabai rawit akan bertambah, kan? Kalau di Curup, beberapa hari ini harga cabai masih berkutat di angka Rp 20.000 per kg. Coba saja kalau harga cabainya nasional, kan dapat untung 2 kali lipat!

Meski begitu, akan makin pusing jikalau kita hanya bercerita tentang pergolakan harga cabai. Apalagi bagi mereka yang selama ini suka beli cabai. Nah, mengapa tidak kita tanam saja si cabai mungil yang pedas ini. Bagaimana? Setuju? Setuju dong.

Sejatinya bertanam cabai rawit tidaklah sesukar mendaki puncak Mount Everest. Cabai rawit cenderung lebih mudah dirawat bila dibandingkan dengan cabai panjang maupun cabai hibrida. 

"Tapi aku tidak punya lahan!"

Tenang, jangan khawatir. Nanti aku hadiahkan sekaveling sawah untukmu! Eh, maksudku, ku hadiahkan sedikit tata cara tanam cabai rawit yang tidak menyusahkan.

Polybag cabai untuk bibit rawit (Dok. Ozy V. Alandika)
Polybag cabai untuk bibit rawit (Dok. Ozy V. Alandika)
Hal pertama yang perlu kita persiapkan bukanlah lahan yang berhektar-hektar, melainkan polybag untuk menyilakan bibit cabai bertunas. Kalau kamu punya ternak, bolehlah hadiahkan si benih cabai sedikit pupuk organik.

Aku biasanya menggunakan pupuk kambing atau pupuk ayam. Kalaupun tidak ada, mendingkan kita buat saja pupuk kompos. Toh, tanaman cabai ini untuk kita konsumsi sendiri. Syukur kalau buahnya banyak, bisa kita bagi-bagi dan jual. Kalau enggak punya polybag, Bang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun