"Inter Milan barangkali sangat beruntung punya penyerang tajam seperti Romelu Lukaku. Tapi, hadirnya Nicolo Barella menjadikan keberuntungan Nerazzurri bernilai dua kali lipat."
Serie A musim 2020/2021 sudah dimulai, begitu pula dengan kualifikasi Liga Champions dan Liga Eropa. Sebagai nahkoda di Nerazzurri, Antonio Conte sudah pasti sangat antusias menyambut dua kompetisi elit ini. Terlebih lagi dengan persiapan pramusim yang sangat sebentar.
Hasilnya? Berkaca dari klasemen Serie A baru-baru ini, Inter Milan masih duduk di peringat ke-4 dengan mengumpulkan 10 poin. Dari total 5 pertandingan awal di Serie A, Lukaku dan kawan-kawan berhasil meraih statistik 3 kali menang, 1 imbang, dan 1 kekalahan melawan tim sekota AC Milan.
Sejatinya perolehan awal pasukan Antonio Conte ini kurang memuaskan. Terang saja, dilihat dari sisi skuat, para pemain Inter sudah cukup lengkap. Tambah lagi dengan hadirnya Archaf Hakimi, Arturo Vidal hingga Radja Nainggolan, strategi 3 bek ala Conte bisa berjalan lebih maksimal.
Hanya saja, digelarnya pertandingan sepak bola di tengah pandemi seakan membuat kondisi tim jadi tak tertebak.
Para pemain penting Inter seperti Ashley Young, Milan Skriniar, Roberto Gagliardini, Ionut Radu, Alessandro Bastoni, Radja Nainggolan hingga Achraf Hakimi harus menepi sementara gara-gara terindikasi positif covid-19.
Dampaknya tentu saja cukup merugikan Conte. Kekalahan La Beneamata atas AC Milan di Serie A pekan ke-4 serta hasil imbang versus Borussia Monchengladbach pada pertandingan pertama Kualifikasi Liga Champions bisa jadi bukti.
Beruntung pada Giornata 5 Serie A, Hakimi, Bastoni, dan Radja sudah "terbebas" dari covid-19. Inter masih menyimpan harapan agar Alexis Sanchez dan Stefano Sensi bisa kembali bugar dan berkontribusi langsung di tiap pertandingan.
Lebih dari itu, Conte malah semakin bersyukur atas kinerja Lukaku. Di catatan Liga Italia musim ini saja, Sang Big Rom sudah menyumbang 5 gol dalam 5 pertandingan Serie A.
Jangan lupa lupa dengan gelaran kualifikasi Liga Champions versus Borussia Monchengladbach, 2 gol Lukaku menyelamatkan muka Inter di Giuseppe Meazza dengan skor akhir 2-2.
Hingganya, seusai laga kontra Genoa pada Minggu (25/10/2020) dini hari (WIB) lalu, Conte tak segan memuji Lukaku.
"Romelu kini merupakan seorang pemain yang berbeda: dibandingkan dengan setahun lalu, dia kini begitu meningkat. Pada masa lalu, saya telah mengatakan bahwa dia merupakan sebongkah berlian yang kasar, itulah mengapa dia selalu menjadi mitra yang saya inginkan untuk bekerja sama" ujar Conte dalam laman inter.it
Tak berlebihan bila saya sebut bahwa Nerazzurri sangat tertolong dengan kinerja Lukaku di awal musim ini.
Tanpa Nicolo Barella, Inter Milan Seperti "Kampas Kopling Aus"
Tidak lengkap rasanya jika kita hanya menyoroti Romelu Lukaku atas keagresifan Nerazzurri dalam setiap pertandingannya. Lukaku semakin tajam itu adalah hal yang tak terpungkiri. Tapi, tanpa peran seorang gelandang yang agresif, Inter Milan juga akan kesusahan.
Alhasil, Inter saat ini tampaknya cukup bergantung dengan peran krusial seorang Nicolo Barella. Gelandang mungil kelahiran tahun 1997 ini begitu terasa kehadirannya di lapangan tengah Nerazurri. Bahkan, menurut catatan transfermrkt, Barella telah menyumbang 2 asis dalam 5 pertandingan Inter.
Tanpa kehadiran Nicolo Barella di lapangan, boleh saya sebut bahwa Inter Milan seperti "Kampas Kopling yang Mulai Aus". Terang saja, ketika kita punya motor kopling yang kampasnya aus imbasnya tenaga dan "gas" motor seraya melemah dan tarikannya jadi kurang bertenaga.
Tak berbeda jauh, kondisi Inter Milan saat ini juga demikian. Tanpa adanya Nicolo Barella di lapangan, permainan Inter Milan serasa kurang bertenaga terutama dalam menghancurkan pertahanan lawan. Faktanya, hal ini dapat kita amati pada pertandingan terakhir Inter vs Genoa.
Pada babak pertama, Conte memasang duet gelandang Brozovic-Vidal untuk membongkar pertahanan rapat pasukan Rolando Maran. Hasilnya? Inter hanya mampu menghasilkan 5 total tembakan tanpa ada satupun yang on target.
Beda halnya dengan kisah Inter di babak kedua. Tepat di menit ke-58, akhirnya Nicolo Barella masuk menggantikan Cristian Eriksen.
Sepengamatan saya, ketika Eriksen keluar, maka Conte kembali bermain dengan formasi 3-5-2 di mana trio gelandang Barella-Brozovic-Vidal jadi pusat permainan.
Tidak perlu menunggu waktu lama, pada menit ke-58 akhirnya Barella menyumbang 1 asis untuk gol pertama Inter yang dicetak oleh Romelu Lukaku. Gol ini pun terlihat spesial dan sangat menonjolkan kecerdasan si gelandang mungil Nicolo Barella dalam memberikan asis.
Berawal dari sodoran Brozovic dari lapangan tengah, Barella pun bergerak liar, melakukan passing satu-dua serta memberikan umpan kepada Lukaku melewati kolong kaki dari bek Genoa. Gol ini adalah gol yang krusial bagi Inter sekaligus membangkitkan semangat para pemain.
Barella punya speed, kemampuan dribel bola di atas rata-rata, juga mampu mencetak gol. Meski Barella hanyalah seorang gelandang Mungil, namun ia punya tenaga kuda.
Salah satu pemain andalan gli Azzurri ini berperan seperti halnya "kampas kopling" baru baik di Nerazzuri maupun di timnas Italia. Bravo Barella!
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H