Bertanyalah pisang tentang seberapa manis sebuah nanasÂ
Nanas menjawab, dirinya yang mentah begitu asam bak cermaiÂ
Bertanyalah rakyat kepada hati mengapa hari ini begitu panasÂ
Hati lalu berdoa, tenanglah duhai Indonesia dan tempuh jalan damaiÂ
Siang hari tadi kulihat masih ada bulan
Lalu sore harinya, kulihat Pak Rudi sedang berjualan
Duhai para pemimpin yang sedang bersenggolan
Turunlah, seantero rakyatmu butuh keadilan
Berkisahlah bulan dan bintang tentang mengapa mereka jemu
Kata bulan dan bintang, tebalnya awan di langit begitu dahsyat
Pemerintah, sadarlah akan betapa pentingnya aspirasi pendudukmu
Sungguh, demokrasi itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
Seladang sawah sedang menunggu hujan untuk bertamu
Segerombol pemburu sedang bersiap untuk memanah
Duhai para wakil rakyat, ingatlah lagi tentang fungsi dan tugasmu
Setelahnya, sadarkan hati dan pikir bahwa jabatan adalah amanah
Menjelang ranum, kulit pisang mas akan pecah dan terbelah
Menjelang dicetak, jadilah tanah liat sebagai batu bata
Damailah Indonesia, selesaikan semua gundah dan sehatlah
Aku tak kuat melihat diriku dan dirimu menderita
Curup, 07 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H