Kebobolan 5 gol dalam dua pertandingan, begitulah catatan mendebarkan Antonio Conte bersama Inter Milan di awal musim 2020/2021.
Disebut mendebarkan karena meskipun Romelu Lukaku dan kawan-kawan tetap mampu meraih 6 poin dalam dua pertandingan, gaya permainan tim membuat jantung para penonton naik turun bin deg-degan.
Hal ini terang terlihat pada laga perdana Nerazzurri ketika menjamu Fiorentina pada 27 September 2020. Kala itu, La Beneamata menang tipis dengan skor 4-3 setelah dua kali tertinggal dari Fiorentina. Conte pun harus memasukkan "semua" pemain andalan Inter demi meraup 3 poin.
Sebut saja seperti Achraf Hakimi, Radja Nainggolan, dan Arturo Vidal. Para "Kartu As" Antonio Conte ini akhirnya menjadi sosok yang sangat diharapkan untuk mengubah jalannya pertandingan.
Bahkan, pemain baru Nerazzurri lainnya yaitu Alexander Kolarov sudah dipasang sejak menit awal kontra Fiorentina sebagai bek tengah, menggusur Milan Skriniar.
Bek muda Inter, Alesandro Bastoni pun dicoba oleh Conte untuk bermain di posisi bek sektor tengah. Padahal, di banyak pertandingan Inter sebelumnya, Bastoni selalu main di posisi bek bagian kiri. Tentu perubahan posisi ini cukup "mengacaukan" gaya permainan Inter.
Kala menjadi bek di posisi kiri pertahanan Si Biru Hitam, Bastoni cukup sering melakukan akselerasi dan mempersembahkan umpan direct demi memudahkan duet Lukaku-Lautaro untuk mencetak gol.
Tapi ketika Bastoni pindah posisi menggantikan de Vrij di tengah, mutiara timnas Italia ini cukup kewalahan mengatasi berbagai serangan cepat para pemain Fiorentina.
Syahdan, tidak berbeda jauh dengan pertandingan pada giornata 1, di laga kedua kontra Benevento, pertahanan Nerazzurri juga cukup keteteran.
Walaupun sudah dipasang trio bek Kolarov-de Vrij-Skriniar, kebobolan 2 gol dalam kemenangan 5-2 seakan membuat pertahanan Inter "Bocor Halus".