Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Mindset Mengajar yang Perlu (Kembali) Diperbaharui oleh Guru Era Pandemi

23 Agustus 2020   20:38 Diperbarui: 24 Agustus 2020   08:25 3144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, berbeda kisah ketika pandemi hadir dan PJJ mulai terlaksana. Pentingnya pembelajaran seakan dikalahkan dengan prioritas terhadap kesehatan. Kurikulum harap "diabaikan" sedangkan esensi dari materi ajar diminta untuk terus digaungkan.

Sebenarnya malah jadi lebih enak dan mudah dalam mengajar, kan? Pastinya, materi ajar cenderung lebih minimalis dan target kompetensi jadi berkurang.

Hanya saja, mengejar esensi pembelajaran tidaklah mudah. Terlebih lagi jika guru era pandemi lebih asyik meracik soal-soal pilihan ganda maupun pendekatan evaluasi sederhana dan berpijak dengan dalih "yang penting kan anak dapat materi ajar dan guru telah menggunakan teknologi!", maka ini juga alamat bahaya.

Demi menciptakan PJJ yang bermutu, maka mindset seperti ini perlu diubah, perlu diperbaharui dan difokuskan kepada kebutuhan siswa.

Apakah itu tentang memecahkan suatu masalah, melakukan analisis terhadap isu, hingga mengevaluasi sebuah kebijakan, guru perlu hadir sebagai mitra belajar siswa.

Dalam suasana pandemi, kita sama-sama memahami bahwa sebongkah materi pembelajaran yang diberikan tidak akan efektif. Meski begitu, mindset agar kegiatan mengajar jadi efektif tetap penting, kan?

Terlebih lagi, kesenjangan dalam keefektifan mengajar dan cara mengajar saat ini ternyata telah menjadi penyebab utama kurangnya hasil belajar siswa. Bahkan, permasalahan ini pun dicantumkan sebagai bahasan Peta Jalan Sistem Pendidikan Indonesia periode 2020-2035.

Kesenjangan dalam keefektifan mengajar jadi bahasan utama Peta Jalan Sistem Pendidikan Indonesia 2020-2035. Dok. Kemendikbud
Kesenjangan dalam keefektifan mengajar jadi bahasan utama Peta Jalan Sistem Pendidikan Indonesia 2020-2035. Dok. Kemendikbud

Adapun kesenjangan mengajar yang tersorot adalah, guru kebanyakan bertindak sebagai pemberi ilmu, bukan fasilitator, dan kurang atau tidak fokus pada pengembangan karakter dan penanaman rasa senang belajar.

Syahdan, pertanyaan guru cenderung dangkal karena ~90% jawaban siswa hanya satu kata dan jarang melibatkan berpikir aras tinggi (higher order thinking) dan kurang penjelasan/alasan jawaban.

Alhasil, gerak-gerik guru sebagai salah satu pelaku pendidikan di negeri ini benar-benar disorot, bukan?

Maka dari itulah, dalam suasana pandemi ini mindset mengajar guru yang sudah benar perlu diperbaharui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun