Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alhasil, Juara Masih Jadi Milik "Sang Jawara" Europa League

22 Agustus 2020   04:42 Diperbarui: 22 Agustus 2020   05:04 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Pemain Sevilla, Diego Carlos usai mencetak gol akrobatik pada laga final Europa League kontra Inter. (22/08/2020). Foto: Skysport.com

Namun, nama-nama besar di kubu Inter Milan tidak menjadikan Sevilla bermain defensif. Kegesitan pasukan Julen Lopetegui langsung terlihat sejak menit ke-1. Reguilon dilanggar oleh D'Ambrosio ketika melakukan akselerasi di sisi kanan lapangan Inter Milan.

Namun, Nerazzurri malah ikut gesit melalui serangan balik yang berujung pada pelanggaran bek Diego Carlos terhadap Lukaku di kotak terlarang.

Tanpa ada kesalahan berarti, penyerang asal Belgia ini pun sukses menyelesaikan tendangan penalti, dan Inter unggul cepat 1-0 di menit ke-5.

Sevilla awalnya mengambil inisiatif untuk melakukan serangan cepat, namun Inter yang berhasil mencetak gol lebih dulu. Alhasil, Nerazzurri langsung kembali kepada gaya bermainnya, yaitu menunggu dan menyerahkan ball possession untuk pasukan Julen Lopetegui.

Namun, petaka bagi Inter, ternyata Sevilla mampu menyeimbangkan kedudukan 7 menit berselang. Ialah penyerang Luuk de Jong yang berhasil melesatkan sundulan tajam dari dalam kotak penalti, buah dari umpan lambung Jesus Navas.

Di 30 menit awal jalannya laga, Los Nervionenses-julukan Sevilla- memang menjadikan 2 sayapnya sebagai tumpuan serangan. Suso dan Ocampos tampak begitu aktif mengutak-atik pertahanan Inter.

Hasilnya, tempo permain semakin tinggi, pelanggaran sering tercipta, dan kedua tim mau bermain terbuka. Terutama dari kubu Sevilla, perlibatan bek Sergio Reguilon dan Jesus Navas membuat serangan ke pertahanan Inter makin tajam.

Si Biru-Hitam lebih memilih bermain menunggu dan lebih sering melepaskan umpan lambung yang sejatinya kurang efektif.

Memasuki menit ke-33, rupanya strategi menunggu ala Conte berbuah kesialan. Berawal dari pelanggaran, Ever Banega yang menjadi algojo tendangan bebas sukses mengumpan bola ke kepala Luuk de Jong hingga berbuah gol.

Dan serunya, Inter tidak tinggal diam. Berawal dari cara yang juga sama, yaitu tendangan bebas, Marcelo Brozovic memberi umpan yang kemudian diselesaikan dengan manis oleh Diego Godin. Menit ke-35, skor jadi imbang 2-2.

Namun, menjelang berakhirnya babak pertama permainan Nerazzurri cenderung kurang efektif. Inter tidak bisa melibatkan Handanovic dalam permainan permainan langsung untuk meracik serangan, dan kebanyakan umpan pendek maupun panjang menjadi kurang akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun