Seminggu yang lalu, temanku juga bercerita demikian. Tengah malam, ia mengomentari story WA-ku. Kami awalnya saling melempar chat dan menanggapi komedian masa kini. Tapi kemudian, chat itu berlanjut ke kisah zaman bahuela, saat pamor televisi masih membuncah.
Di saat itu HP sudah ada, namun "tidak terlalu berguna" untuk menghasilkan keramaian di ruang keluarga. Alhasil, televisi masih jadi primadona bagi keluarga untuk selalu menerbitkan bahagia.
Dan, chat malam itu kami tutup dengan "ramaikanlah ruang keluarga. Duduklah di sana, dan temanilah orangtuamu menonton televisi."
Dear Anak Tersayang, Sesungguhnya Orangtuamu "UWU"
"Aku sayang ibu. Ibu sayang aku"
"Aku sayang ayah, ayah sayang aku"
"Aku cinta keluarga, keluarga mencintaiku"
Kamu maupun aku sama-sama tahu bahwasannya tidak ada satupun orangtua yang enggan menyayangi anak-anaknya dengan sepenuh hati dan seutuh jiwa. Selama mereka "benar-benar" orangtua.
Kupinjam saja istilah gaul hari ini, sesungguhnya orangtuamu itu "UWU." Ayah dan ibu  Unhappy Without yoU. Di usia senja, mereka sungguh kesepian tanpamu. Iya, kamu! Buah hatinya. Anak-anaknya.
Tidak sedikit orangtua yang belum mengerti tentang bagaimana caranya main smartphone, tapi mereka sungguh mampu membelikannya untukmu. Tidak sedikit orangtua yang belum mengerti tentang apa bedanya kuota internet dan pulsa, tapi mereka sangat mampu menjadi sang penyedia.
Tapi, di hari ini, mereka masih mengerti dengan tayangan televisi. Bahkan, papa-mama (pada zaman yang kumaksudkan tadi) jauh lebih mengerti tentang bagaimana TV bisa menciptakan kebahagiaan yang bertumpah-ruah di ruang keluarga. TV masih jadi tontonan mereka di usia senja.
Maka dari itu, sebagai anak tersayang, marilah kita jangan terlalu asyik di kamar sendiri. Jangan terlalu terbawa oleh suasana digital dan virtual seakan-akan dunia maya lebih penting dari segalanya.
Kita selalu akrab dengan ucapan UWU di dunia maya, tapi kita juga perlu sadar bahwa ayah dan ibu juga UWU.
Seriuslah di dunia nyata, ramaikanlah ruang keluarga. Temanilah orangtuamu, dan jangan pernah merasa cukup untuk membuat mereka bahagia.
Salam.