Kecenderungan Inter Milan, ketika mereka sudah unggul lebih dulu, aliran bola "sengaja" diperlambat dengan menyertakan kiper Samir Handanovic ke dalam permainan langsung.
Namun, sebenarnya kecenderungan inilah yang membuat Nerazzurri relatif lebih aman. Mereka bisa bermain santai, dan kemudian melantunkan serangan secara mendadak.
Luis Castro harusnya sudah memahami ciri khas permainan Inter dengan "gaya lambat dan menunggunya." Sama persis dengan laga perempat final antara Inter kontra Bayer Leverkusen. Hanya saja para gelandang Donetsk kurang sabar.
Hingga setengah jam laga berjalan, baik Alan Patrick, Marcos Antonio, maupun Taras Stepanenko beberapa kali punya kesempatan untuk melancarkan serangan balik. Tapi, gelandang Inter, Roberto Gagliardini juga bermain sama baiknya menyaingi performa Barella-Brozovic.
Tambah lagi dengan kinerja bek Diego Godin yang kerap membantu Barella memulai serangan, Shakhtar Donetsk pun jadi tertekan.
40 menit pertandingan bergulir, permainan pasukan Luis Castro belum banyak berubah. Sayap-sayap gesit seperti Marlos dan Taison mulai lebih banyak bermain ke tengah. Jelas itu lebih sulit, karena Inter Milan cenderung lebih mudah "mematikan" serangan dari lini tengah.
Peluang bagus Shakhtar Donetsk hanya sempat mereka dapatkan di menit ke 43. Adalah Marcos Antonio yang mendapat ruang tembak dari luar kotak penalti. Tendangan dilesatkan, tapi bola lebih memilih untuk melayang daripada singgah ke gawang Handanovic.
Alhasil, babak pertama laga ditutup dengan keunggulan sementara 1-0 untuk Inter. Statistik dari Sofascore menerangkan, penguasaan bola sebesar 67% dengan nihil kesempatan gol jadi milik Shakhtar Donetsk.
Sedangkan Inter hanya menguasai bola sebanyak 33% saja. Tidak masalah bagi si Biru-Hitam. Mereka berhasil melesatkan total 4 tembakan dimana 2 di antaranya tepat sasaran, dan salah satunya menjadi gol.
Terlepas dari gol yang tercipta, sejatinya Shakhtar Donetsk sukses mematikan pergerakan salah satu mantan pemain Manchester United, Romelu Lukaku. Sepanjang laga babak pertama, Lukaku cenderung pasif dapat bola gara-gara dijaga oleh Kcoholava.