Tapi, mulai hari ini, kisahnya akan berbeda. Sebagai seorang menteri, Mas Nadiem diharapkan dapat lebih peduli dengan orang-orang yang berkomentar kepadanya. Baik itu melalui akun sosial media, surat terbuka, hingga pertemuan langsung.
Meski demikian, lagi-lagi yang namanya media sosial tetaplah media maya. Mas Nadiem tentu lebih tahu mana yang perlu dishare atau tidak, mana yang perlu diposting atau tidak, dan mana yang perlu ditindaklanjuti atau dibiarkan saja.
Semoga dengan adanya akun medsos, Mas Nadiem bisa memetik kebergunaan positif dari medsos itu sendiri. Dan semoga juga, pendidikan kita lebih gesit menuju ke arah kemajuan.
Jadi, kamu sudah follow apa belum?
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H