Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Timnas Indonesia, "Remontada" dan Asa yang Terjaga
Dibuai Dua Gol Bersejarah Marselino di Gawang Arab
Skenario Grup C Berpihak untuk Timnas Indonesia
Deretan Rekor Baru Indonesia Usai Bungkam Arab Saudi
PPN 12%: Happy kah bagi Bisnis Indonesia?
PPN Naik, Kado Pahit Bagi Rakyat Indonesia
Kamu pasti suka!
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Putri Sedaro Putih dan Asal Mula Tumbuhnya Pohon Aren (Perspektif Suku Rejang)

14 Agustus 2020   16:41 Diperbarui: 15 Agustus 2020   13:00 6685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gula aren yang dicetak menggunakan tempurung kelapa. Tinggal tunggu ia beku. Dok. Ozy V. Alandika.
Gula aren yang dicetak menggunakan tempurung kelapa. Tinggal tunggu ia beku. Dok. Ozy V. Alandika.
Gula aren yang dicetak menggunakan tempurung kelapa. Tinggal tunggu ia beku. Dok. Ozy V. Alandika.
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Foto Pohon aren yang sedang disadap. Dok. Ozy V. Alandika
Pohon aren yang masih berusia muda. Kira-kira usia 1-2 tahun. Dok. Ozy V. Alandika.
Ilustrasi Putri Sedaro Putih yang sedang bermimpi didatangi laki-laki tua. Dok. Ozy V. Alandika.
Inilah pohon aren yang baru tumbuh. Dok. Ozy V. Alandika.
Pohon aren yang sudah berbunga dan berbuah. (Buahnya kita kenal dengan sebutan kolang/kaling). Dok. Ozy V. Alandika.
Ta'tung alias kayu pemukul. Telah Ayah saya buat dari tunggul kayu kopi. Dok. Ozy V. Alandika.
Air Nira dalam wajan/kuali besar. Dok. Ozy V. Alandika.
Tikoa alias bumbung/bambu penampung sadapan air nira. Terdiri dari 1 ruas, 2 ruas hingga 3 ruas tergantung derasnya ari nira. Dok. Ozy V. Alandika.
Inilah bunga aren yang sudah dipukul hingga memar. Tinggal tunggu mekar saja. Dok. Ozy V. Alandika.
Gula aren siap santap. Dok. Ozy V. Alandika.

Salam.

Taman baca:

MB. Rahimsyah, Kumpulan Dongeng Nusantara, Surabaya: Greinsida Press, tt.
Wikipedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
  4. 3
  5. 4
  6. 5
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

ozy v alandika

gula aren

suku rejang

curup

asal mula pohon aren

putri sedaro putih

humaniora

sosbud
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.