Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Orang-orang Sudah Membayangkan Inter Vs MU di Final

12 Agustus 2020   11:32 Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:28 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari stadiumguide.com, inter.it, manutd.com

Namun untuk laga semifinal nanti, Conte tentunya akan memaksimalkan potensi para pemainnya. Demi menciptakan impian final ideal kontra MU, rekor tim dengan pertahanan terbaik di Serie A musim ini akan mereka bawa ke Dusseldorf Arena.

Persiapan Manchester United Menuju Final Impian

Tidak puas rasanya jika kita hanya melihat babak-babak yang menentukan di Europa League dari kacamata Inter Milan semata. Demi mengabulkan final impian, perjuangan MU juga patut disimak.

Di babak perempat final kemarin, pasukan Ole Gunnar Solskjaer berhasil menang tipis 1-0 kontra FC Copenhagen. Laga di hari itu cukup sulit bagi MU karena mereka harus bersusah-payah menang melalui gol Bruno Fernandes di babak extra time.

Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer dalam laga vs Copenhagen pada perempat final Liga Europa 2019-2020. Pool/Getty Images Europe/Getty Images Via AFP.
Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer dalam laga vs Copenhagen pada perempat final Liga Europa 2019-2020. Pool/Getty Images Europe/Getty Images Via AFP.

Tapi, kesusahan ini bukan semata salah MU. Copenhagen memang bermain dengan sistem pertahanan berlapis.

Dan tak hanya itu, Kiper Johnsson yang mengawal gawang Copenhagen juga tampil gemilang sepanjang laga. Sport.detik.com mencatat, Johnsson berhasil melakukan 13 penyelamatan dengan tujuh di antaranya menahan tembakan dari dalam kotak penalti.

Artinya, MU boleh tetap percaya diri menatap final impian orang-orang, yaitu melawan Inter Milan.

Hanya saja, jalan MU yang tinggal selangkah lagi ini cukup terjal. Bruno Fernandes dan kawan-kawan harus terlebih dahulu mengandaskan raja Liga Europa yang bernama Sevilla.

Ya, berdasarkan statistik yang ditilik dari Bola.com, Sevilla memiliki nilai rapor yang lebih mentereng ketimbang MU di Liga Europa. Sejak nama Piala UEFA berubah menjadi Liga Europa musim 2009/2010, Sevilla sudah menjadi juara sebanyak lima kali.

Syahdan, dalam dua pertandingan terakhir saat keduanya berhadapan di babak 16 besar Liga Champions 2018, Sevilla juga masih unggul. Leg pertama di kandang Sevilla berakhir dengan skor 0-0, dan leg kedua di kandang MU, Sevilla menang 2-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun