Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Kenal dengan "Kurikulum Darurat"? Inilah 8 Prinsip Utamanya

11 Agustus 2020   22:04 Diperbarui: 11 Agustus 2020   22:06 1941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melimpahnya tugas yang berujung pada naiknya tingkat kebosanan siswa dalam belajar di rumah adalah salah satu efek dari "dilanggarnya" prinsip pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Tapi di sisi lain, guru juga harus mengejar "tagihan" kurikulum, kan? Nah, inilah guna dihadirkannya Kurikulum Darurat berikut dengan prinsip-prinsipnya.

"Tagihan" kurikulum dibebaskan dan dialihkan kepada esensi dari materi pelajaran. Artinya, materinya disederhanakan, kemudian disandarkan kepada kebutuhan serta kesanggupan siswa. jadi, tugasnya jangan sampai "segunung", ya!

Prinsip Ke-8: Menyenangkan

Belajar dari rumah, bagaimana siswa bisa senang? Rasanya, menerapkan prinsip ini juga cukup susah. Baik itu sistem daring, luring, hingga blended learning semuanya sama.

Terang saja, yang menyenangkan bagi siswa selama ini adalah belajar via tatap muka. Walaupun gurunya garang dan ganas, tapi ujung-ujungnya mereka senang karena saat istirahat mereka bisa bercanda. Tentu saja membahas guru yang ganas itu tadi. Hahaha

Tapi, berbeda kisahnya jika siswa belajar di rumah. Barangkali hal yang menyenangkan bagi siswa saat ini adalah ketika mereka mendapat kuota internet (gratis) atau pun dibebaskan dari tugas. Sayangnya, itu hampir tidak mungkin!

Lalu, bagaimana caranya agar pembelajaran dari rumah tetap menyenangkan? Agaknya, cara yang bisa para guru lakukan adalah meracik pembelajaran via daring hingga mendesain lembar kerja se-kreatif dan seunik mungkin. Bisa dalam bentuk video pembelajaran, game, dan sebagainya.

Gambar oleh Daniela Dimitrova dari Pixabay
Gambar oleh Daniela Dimitrova dari Pixabay

Nah, apakah kesemua prinsip ini bisa diaplikasikan dalam pembelajaran era pandemi? Seiring dengan adaptasi yang mulai menuju ke arah pengembangan, rasanya bisa, ya. Kita tetap punya harapan dan boleh terus berpikir positif karena sejatinya para guru tidak akan berhenti berkreasi.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun