Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kamu Mahasiswa Calon Guru? Inilah 3 Alasan Mengapa PPL Penting Bagimu

9 Agustus 2020   21:21 Diperbarui: 9 Agustus 2020   22:40 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan mengikuti PPL, kamu akan lebih mengenal lingkungan kerja seorang guru. Foto: Ozy V. Alandika.

Pertama, ada kompetensi pedagogik yang berisikan pemahaman guru terhadap segala hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Kedua, ada kompetensi kepribadian yang berkaitan dengan sikap, moral, adab dan akhlak calon guru.

Kemudian, ketiga, ada kompetensi sosial yang berkaitan dengan pergaulan guru di manapun ia berada. Dan keempat, ada kompetensi profesional yang berkaitan dengan penguasaan materi serta substansi keilmuan dibidang ajarnya.

Sebelum PPL, empat kompetensi ini adalah teori, kan? Maka dari itulah, saat sudah praktik di sekolah, saat itu pula kamu bisa menguji dirimu. Menguji tentang sejauh mana kamu mampu mengimplementasi teori, metode, strategi, sekaligus mengevaluasi apa yang kurang darimu.

Bagaimana, siap untuk menguji dirimu? Siap dong. Kalau enggak, kapan kelarnya kuliah! Hohoho

3. PPL Sebagai Sarana Tes Mental Mengajar dan Menghadapi Siswa

Gambar oleh Pexels dari Pixabay
Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Dalam memulai kegiatan praktik, tidak terpungkiri bahwasannya kita yang belum memiliki pengalaman mengajar ini suka terserang grogi. Karena baru pertama kali menginjak kelas nyata yang selama ini belum pernah, kita jadi canggung.

Alhasil, kompetensi dan ilmu-ilmu yang sudah bersemayam di otak kita jadi mampet, bahkan lenyap seketika. Tambah lagi jika para siswa yang akan kamu hadapi nanti cukup "liar" untuk diatur. Bisa gawat!

Tapi, tenang. Tak usahlah engkau terlalu risau. Untuk mencairkan suasana serta menguasai kelas, kamu bisa menggunakan ice breaking. Tahu dengan ice cream breaking, kan?

Ice breaking alias menghancurkan es adalah tindakan peralihan situasi dari yang sebelumnya menjenuhkan dan mengerikan ke situasi yang menyenangkan serta cenderung santai.

Caranya? Kamu bisa lempar cerita humor, bisa juga menggunakan game-game yang menghibur, bernyanyi, senam otak, dan lain sebagainya.

Dari sana, perlahan kamu bisa memperbaiki mental mengajarmu sekaligus memeluk erat "hati" siswa agar "tunduk" kepadamu. Cieee.

Apa iya semudah itu? Tergantung, sih. Beda siswa, beda pula pendekatannya. Beda tingkat pendidikan, beda pula strategi efektifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun