Padahal ada 6 anggota KKN, namun semuanya serba kesulitan saat harus membujuk anak ini. Terbayang kan bagaimana lucunya mereka membujuk anak? Ya, ada kelucuan sekaligus tantangan yang harus ditaklukkan.
Tantangannya jadi tidak mudah karena kegiatan KKN akan terbatasi seiring dengan pertimbangan kesehatan dan keamanan penduduk desa. Tapi, semoga saja tantangan yang datang tidak mengurangi esensi dari kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Jadi, kalaulah kemudian ada pertanyaan seperti judul tulisan ini "KKN Sebelum dan Semasa Pandemi, Mendingan yang Mana?", agaknya kita berada pada posisi yang tidak harus memilih.
Suka-duka dan keseruan pasti ada. Tantangan serta hambatan juga demikian. Masalahnya, keseruan mempunyai nilainya sendiri dan tak selalu bisa dibandingkan.
Terpenting, program kerja KKN masih bisa terlaksana, mahasiswa bisa memetik pelajaran yang berharga dari masyarakat, bisa belajar bermasyarakat, dan masyarakat juga bisa merasakan pengaruh positif keberadaan mahasiswa KKN di desanya.
Salam Semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H