Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sebatang Pohon Jagung Hibrida dan Seperangkat Maslahatnya

22 Juli 2020   17:01 Diperbarui: 23 Juli 2020   17:45 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Ladang Jagung Kami. Dok. Ozy V. Alandika.

Jagung manis misalnya. Barangkali orang akan berpikir bahwa harga jagung manis akan menjulang saat tahun baru hampir tiba.

Darinya, ramai orang-orang bertanam jagung manis. Tapi, setelah tanggal 1 Januari tiba, apa yang terjadi? Tentu saja jagung manis akan banjir dan jatuh harga. Sudah harga benihnya lebih mahal, pupuknya mahal, biaya urusnya mahal, dijual murah pula! Ya sudah, ikhlaskan saja. Sabar! Hoho

Beda halnya dengan jagung hibrida, walaupun harganya relatif jarang naik tapi bagi kami cukup stabil. Beras jagung hibrida yang sudah kering biasanya dijual Rp4.000-6.000.kgnya. atau, bisa juga dijual per kaleng. Yaitu berkisar Rp45.000-80.000/kaleng. Lumayan.

Harganya lumayan, tapi ternyata proses mengolah jagung menjadi beras juga lumayan. Hahaha

Jagung yang telah dipanen harus dijemur dulu 4-7 hari agar mudah dipreteli alias dirontokkan berasnya. Beruntunglah kita bila hari-hari yang dilalui sering panas, jadi cepat kering.

Jagung ayam yang sudah dijemur, siap dipreteli. Dok. Ozy V. Alandika.
Jagung ayam yang sudah dijemur, siap dipreteli. Dok. Ozy V. Alandika.

Nah, kalau sudah kering biasanya jagung hibrida lebih mudah untuk dicopot dari tongkolnya. Kebetulan keluarga kami sudah punya alat perontok sendiri, bukan pake gigi ya! 

Entah apa nama alat ini, kami tak begitu paham. Tapi, kalian bisa lihat pada foto di bawah ini. Hahaha

Inilah alat untuk pretel jagung. Kami buat dari karet ban bekas dan diracik layaknya rel kereta api. Dok. Ozy V. Alandika.
Inilah alat untuk pretel jagung. Kami buat dari karet ban bekas dan diracik layaknya rel kereta api. Dok. Ozy V. Alandika.

Proses mempreteli alias mencopot beras jagung dari tongkolnya. Dok. Ozy V. Alandika.
Proses mempreteli alias mencopot beras jagung dari tongkolnya. Dok. Ozy V. Alandika.

Alat perontok beras jagung ini kami buat dari potongan-potongan karet sisa ban bekas yang kami kemudian kami pakukan di sebuah kayu balok. Kira-kira, mirip dengan rel kereta api.

Untuk cara penggunaannya, jagung yang sudah selesai dijemur bisa kita sorong agar rontok berasnya. Cukup mudah, kan? Hai jagung, meluncurlah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun