"Inter kurang berkualitas dan secara psikologis mereka belum siap untuk juara. Mereka memiliki pemain di atas rata-rata tetapi tidak ada pemain yang lebih menonjol. Kualitas Inter masih tergantung pada Conte dan faktanya itu saja tidak cukup,"  by Sconcerti dalam kabar harian Italia  Corriere della Sera.
Agaknya kekalahan Inter Milan 1-2 dari Bologna pada Minggu (05/07/2020) kemarin masih meninggalkan kekecewaan yang cukup dalam bagi Conte, para petinggi Inter, serta juga para pemainnya.
Bagaimana tidak, Handanovic dan kawan-kawan yang saat itu sudah unggul 1-0 dan menguasai jalannya pertandingan harus rela kalah 1-2 di akhir laga. Padahal, selama 60 menit jalannya pertandingan Inter unggul segalanya dari segi statistik.
Bahkan, Inter sebenarnya bisa menggandakan keunggulan andai Lautaro Martinez mampu mengkonversi tendangan penaltinya menjadi gol. Tapi, apa mau dikata. Lautaro bukanlah sosok penyerang yang handal dalam menceploskan bola melalui tendangan penalti.
Dari sini, muncul penyesalan bahwa mengapa saat itu tidak Lukaku saja yang menjadi algojo penalti. Secara, dalam beberapa pertandingan terakhir penalti Lukaku selalu berakhir mulus menjadi gol dengan statistik sempurna.
Atas kekalahan ini, pasukan Antonio Conte gagal mencukur jarak poin dengan Lazio dan Juventus. Padahal, di hari yang sama Lazio juga menelan kekalahan 0-3 atas saudara se-Milan alias AC Milan.
Alhasil, jarak poin antara Inter Milan dan Lazio tetap di angka 4 digit.
Namun, setelah menerima hasil pertandingan pekan ke-31 dini hari tadi (08/07/2020), tampaknya angin segar masih berhembus kencang seraya memberikan kesempatan kedua bagi Inter Milan.
Secara mengejutkan, saudara sesama Milan mampu menumbangkan Juventus 4-2, dan Lazio harus kembali menelan pil asam setelah kalah 1-2 atas Lecce.
Darinya, poin Juventus di singgahsana sementara tetap bernilai 75 dan poin Lazio di peringkat kedua tetap 68, sama-sama hasil dari 31 pertandingan.
Sedangkan Inter Milan masih memiliki poin 64, hasil dari 30 pertandingan dan baru akan beraksi kembali pada Jumat (10/07/2020) dini hari bertandang ke markasnya Hellas Verona.
Meski peluangnya cukup besar untuk memangkas jarak dengan Lazio, tetap saja Inter perlu waspada dengan pergerakan Inter KW alias Atalanta yang saat ini nangkring di peringkat keempat.
Terang saja, setelah meraih kemenangan tipis 1-0 atas Cagliari pada Senin (06/07/2020) kemarin, anak-anak asuh Gian Piero Gasperini ini kian erat menempel Inter Milan dengan jarak satu poin saja (63).
Bila nanti Inter terlena dengan hasrat mengejar scudetto, bisa-bisa Handanovic dan kawan-kawan malah angin-anginan dan turun ke peringkat empat, sama seperti pencapaian pada musim sebelumnya. Yaitu, Inter harus bersusah payah merebut tiket Liga Champions di laga terakhir.
Jika kembali merunut ucapannya Sconcerti yang sudah penulis sajikan di awal tulisan ini, Inter Milan tampaknya memang belum siap juara di musim ini.
Selain faktor psikologis, inkonsistensi permainan plus belum sirnanya badai cedera menyebabkan Inter Milan terlihat angin-anginan.
Statistik dalam 5 pertandingan terakhir menunjukkan, Inter Milan hanya mampu meraih 3 kemenangan (atas Sampdoria, Brescia, dan Parma), 1 hasil imbang (atas Sasuolo), dan 1 kekalahan (atas Bologna).
Statistik ini sebenarnya tidak terlalu jelek. Tetapi, berhubung lawan-lawannya berada di papan tengah dan bawah, semestinya pasukan Antonio Conte bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dengan memaksimalkan peluang kemenangan.
Dan, statistik peruntuh konsistensi Inter Milan yang lainnya adalah, musim ini total Inter harus kehilangan 18 poin di Serie A dalam posisi unggul terlebih dahulu dari lawan mereka.
Laman Nerazzurriale.id menuturkan bahwa Inter berada di peringkat tiga sebagai tim yang kehilangan poin terbanyak dalam situasi unggul, bersama dengan Udinese dan Cagliari. Artinya, Romelu Lukaku dan kawan-kawan terlalu boros dan mudah buang-buang poin.
Maka dari itulah, untuk terus menempel Lazio dan Juventus di papan puncak Serie A, Conte mengharapkan agar Nerazzurri cepat bangkit dan merespon hasil buruk kontra Bologna kemarin.
"Terlepas dari semuanya, kami akan bangkit usai kekalahan ini. Saya harap ada semangat yang mengalir di nadi para pemain, satu persen saja dari jumlah yang mengalir di nadi saya akan menjadi awal yang baik. Kami sekarang harus memastikan tempat kami di Champions League musim depan dan sangat meminimalisir kesalahan." Ucap Conte.
Masih ada 8 laga sisa bagi Inter Milan, target berdiri di peringkat dua atau tetap bertahan di peringkat ketiga kiranya cukup realistis. Terang saja, meskipun peluang scudetto tetap ada, namun jarak 11 poin dengan Juventus rasanya cukup jauh untuk dikejar.
Maka dari itulah, saat ini Inter Milan belum siap juara. Dengan hadirnya Conte dan tebalnya kantong Suning, Inter bisa lebih luwes berbelanja pemain. Musim depan, target scudetto barangkali lebih realistis.
Salam Olahraga.
Klasemen terbaru Serie A, cek di sini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI